Aspek PersonalDasar K3Essay K3

Menjawab Tantangan K3 untuk Generasi Y

Wah..karyawan muda sekarang banyak yang tidak loyal, kurang etika, susah diatur, seenaknya sendiri..”

Potongan kalimat di atas adalah pendapat yang sudah sering terdengar saat ini dari para pemimpin perusahaan. Sebuah riset dari careerbuilder.com dengan melibatkan 2500 pimpinan perusahaan dan manajer menemukan bahwa terdapat jurang perbedaan yang begitu besar antara jajaran manajer dengan pekerja mudanya. Para pekerja muda dianggap sebagai pekerja yang sulit diatur, susah bertanggung jawab dan memiliki gaya komunikasi yang berbeda dengan para pendahulunya.

Pendapat-pendapat dari para pemimpin dan manajer di atas sebenarnya tidak begitu mengejutkan karena di Indonesia dan di dunia saat ini sedang terjadi perubahan generasi tenaga kerja. Para manajer dan pemimpin perusahaan, biasa disebut dengan “Generasi X”, akan mulai digeser secara perlahan oleh para pekerja muda yang biasa disebut dengan “Generasi Y”. Tentunya, perubahan generasi ini membuat sebuah tantangan baru dalam bidang Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Secara teoritis, sebuah generasi terbentuk sebagai kelompok yang memiliki kesamaan tahun kelahiran, umur, lokasi dan kejadian geopolitik yang signifikan pada tahap kritis perkembangannya. Sebuah generasi menjadi berbeda dengan generasi yang lain karena ada faktor perubahan secara makro yang terjadi di suatu lokasi tertentu.

Dalam dunia Sumber Daya Manusia, setidaknya terdapat 3 generasi yang saat ini ada dalam angkatan kerja:

  • Generasi baby boomers, merupakan generasi yang lahir di tahun 1945-1965, saat ini mereka sudah masuk masa pensiun. Karakter penting generasi ini adalah mereka hidup pada saat masa-masa perang sehingga mereka hidup dengan penuh perjuangan. Mereka tumbuh ketika fondasi awal keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia dibuat.
  • Generasi X,merupakan generasi yang lahir di antara tahun 1965-1980. Mereka menduduki jabatan pimpinan perusahaan saat ini. Mereka tumbuh ketika keselamatan dan kesehatan kerja masih belum banyak mendapatkan perhatian.
  • Generasi Y, merupakan generasi yang lahir di antara tahun 1980-2000. Mereka adalah generasi yang baru memasuki dunia kerja saat ini. Mereka tumbuh ketika keselamatan dan kesehatan kerja sudah lebih baik.

K3 untuk Generasi Y

Di Indonesia sendiri, terdapat lebih dari 80 juta Generasi Y pada tahun 2010 dan akan meningkat menjadi 90 juta pada tahun 2030. Ini berarti 1/3 masyarakat Indonesia adalah Generasi Y. Mereka lah yang akan menggerakkan Ekonomi Indonesia dalam 10 tahun mendatang. Mereka juga lah yang akan menjadi target utama dalam implementasi K3.

Sebelum merumuskan implementasi K3 yang tepat untuk para Generasi Y, para profesional K3 harus paham ciri-ciri khusus Generasi Y. Berikut adalah sebagian dari cirri-ciri Generasi Y:

  • Cerdas Teknologi, mereka tidak bisa dipisahkan dari alat komunikasi dan teknologi. Mereka mampu mendapatkan informasi,termasuk informasi K3,lebih cepat daripada generasi yang sebelumnya.
  • Multitasker, mereka didukung oleh kecanggihan teknologi serta informasi sehingga mereka mampu mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus. Kadang, hal ini justru menyebabkan bahaya baru bagi mereka, misalnya adalah mereka berjalan sambil menggunakan telepon genggam.
  • Memiliki jangka perhatian yang pendek, otak mereka sudah biasa melihat informasi baik berupa video atau gambar secara cepat. Bagi mereka, pelatihan K3 di kelas membuat otak lebih lambat bekerja daripada biasanya sehingga mereka memiliki jangka perhatian yang pendek
  • Meningingkan pengakuan yang cepat, generasi Y menginkan orang-orang melihat dan mengakui dia. Mereka dapat melakukan hal yang aneh untuk mendapatkan perhatian dari orang lain. Para profesional K3 harus segera mengakui mereka sebelum mereka melakukan hal yang tidak diinginkan.

Sumber Gambar: http://industri.bisnis.com/read/20151222/12/504195/gen-y-tak-betah-lama-di-satu-perusahaan-ini-penyebabnya

Ciri-ciri di atas dapat dijadikan senjata oleh Profesional K3 ke depannya untuk menjadikan para Generasi Y ini berperilaku lebih selamat dan sehat. Para profesional K3 di Amerika Serikat misalnya, sejak awal tahun 2000 mereka telah mempersiapkan dan mengembangkan program-program K3 khusus untuk menyambut Generasi Y. Beberapa program tersebut antara lain:

  • Edukasi Hak

Di Amerika, Occupational Safety and Health Administration (OSHA) selaku penyelenggara K3 nasional bekerja sama dengan Environmental Protection Agency (EPA), National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH), Kementerian Pendidikan dan 7 organisasi sejenis bekerja sama untuk memberikan pengenalan tentang hak pekerja muda dalam K3. Mereka telah melaksanakannya untuk 279.000 murid SMA, mahasiswa dan profesional muda. Mereka juga membuat poster dan website khusus untuk Edukasi Hak K3 bagi pekerja muda.

Gambar 2. Promosi Hak K3 untuk Generasi Y oleh OSHA

  • Pelatihan dengan berbagai metode

Generasi Y sangat mudah mendapatkan informasi sehingga mereka bisa satu langkah di depan Pelatih K3 mereka. Mereka juga merespons pertanyaan dengan lebih cepat dan mengembalikan pertanyaan baru yang lebih menantang kepada pelatih. Untuk menjawab itu, sebuah perusahaan label di Amerika, mengkombinasikan materi pelatihan berupa instruksi tertulis, video dan konsultasi individu. Sebuah perusahaan karton di Amerika menambahkan materi pelatihan berbasis internet. Bagi mereka, kombinasi dari berbagai macam metode ini akan menjangkau setiap jenis individu dan menghasilkan efektivitas pelatihan yang lebih tinggi.

  • Alat Pelindung Diri yang keren

Para Generasi Y kadang masih memiliki pengalaman kerja yang sedikit sehingga belum banyak kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja yang mereka temukan langsung. Hal ini membuat mereka sulit untuk membayangkan efek buruk yang dihasilkan akibat tidak menggunakan Alat Pelindung Diri. Untuk membantu mengatasi ini, banyak perusahaan Alat Pelindung Diri di Amerika memulai untuk membuat desain yang lebih keren seperti membuat earplug bermotif tato dan menyala dalam gelap atau mendesain kacamata keselamatan dengan warna yang lebih mencolok. Dengan demikian, produk mereka memiliki 2 kegunaan untuk Generasi Y: kegunaan jangka pendek di mana Alat Pelindung Diri yang keren akan membuat Generasi Y lebih percaya diri sambil tidak melupakan kegunaan jangka panjang di mana produk mereka akan melindungi Generasi Y di masa yang akan datang.

Gambar 3. Earplug dengan Grafis Tato untuk Generasi Y

Perlindungan pekerja melalui K3 tidak bisa selamanya menggunakan cara yang sama karena masing-masing generasi memiliki karakter yang unik dan tidak bisa ditemukan di generasi lain. Oleh karena itu, kita sebagai profesional K3 harus mempersiapkan program yang tepat dalam menyambut generasi muda di tempat kerja sehingga mereka bisa lebih selamat, sehat serta mampu melanjutkan kehidupan generasi selanjutnya.

Referensi:

Cable, J. (2005, November 21). Generation Y Safety: The Challenges of Reaching the Under-30 Worker. Retrieved Desember 24, 2015, from EHSToday: http://ehstoday.com/safety/best-practices/ehs_imp_37906

Hutama, R. T. (2015, Januari 16). Tips Mengelola Gen Y. Retrieved Desember 24, 2015, from MarkPlus Institute: http://www.markplusinstitute.com/who_we_are/detail_article/33

Maretha, I. (2014, November 24). Mampukah Gen-X Memimpin Karyawan Gen-Y? Retrieved Desember 24, 2015, from MarkPlus Institute: http://www.markplusinstitute.com/who_we_are/detail_article/14

Occupational Health and Safety Administration. (2012). Occupational Health and Safety Administration. Retrieved Desember 24, 2015, from Young Workers – You Have Rights!: https://www.osha.gov/youngworkers/index.html

Portal HR. (2007, Oktober 31). Portal HR. Retrieved Desember 24, 2015, from Perusahaan Harus Siap Sambut Generasi Y: http://portalhr.com/berita/perusahaan-harus-siap-sambut-generasi-y-36/

Snodgrass, R. (2010). The Generation Gap:Towards Generation Z. London: Health and Safety Executive.

 

 

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

Leave a Reply

Back to top button