Keselamatan Publik

10 Pelajaran dari Keselamatan Publik di Paris

Saya termasuk yang meyakini bahwa budaya keselamatan suatu negara akan tercermin pada penerapan keselamatan publik di jalan raya. Ketika di Indonesia, saya banyak menemui pengendara-pengendara kendaraan bermotor melawan arus, masuk ke jalur busway, pedestrian tidak dihormati, maka saya pun tidak heran ketika angka kecelakaan baik di jalan ataupun di tempat kerja Indonesia sangatlah tinggi.

Memang, keberadaan petugas polisi akan meniadakan perilaku-perilaku tidak selamat itu. Namun, lihat saja jika keesokan harinya petugas polisi tidak ada, maka niscaya budaya tersebut akan kembali muncul.

Jika tingkat keselamatan bisa dilihat di jalan, maka saya percaya jika komitmen ramah lingkungan suatu negara itu akan terlihat dari komitmen pengurangan plastik. Di Indonesia, kita akan sangat sering menggunakan plastik untuk membeli barang dari manapun itu baik di pasar tradisional ataupun di supermarket besar.

Lewat perjalanan saya ke Paris, saya menemukan beberapa pelajaran yang dapat diambil terkait dengan keselamatan publik dan komitmen ramah lingkungan. Berikut adalah 10 hal pelajaran yang bisa kita ambil:

Berlatar belakang Eiffel

1.Pejalan kaki sangat dihormati

Saya melihat Orang Paris mengendarai mobil ataupun motor itu sangat kencang, perkiraan saya di jalan arteri mereka memacu kendaraannya di  60 km/jam hingga 100 km/jam. Banyak hal yang membuat mereka melaju kencang, tentunya yang paling utama adalah karena jarang ditemui kemacetan.

Meskipun mereka melaju kencang, mereka akan segera berhati jika mereka melihat ada orang ingin menyeberang sekalipun orang itu masih sekitar 5 meter dari pembatas jalan. Pemerintah Paris juga sudah menyediakan banyak lampu merah yang tidak hanya ditunjukan kepada pengendara tetapi juga ditunjukan kepada pejalan kaki. Lampu-lampu ini bahkan disediakan sekalipun untuk daerah pinggiran Paris seperti di daerah Aulnay tempat saya menginap.

Penyeberangan pedestrian
Penyeberangan di Paris

Trotoar untuk pejalan kaki dibuat lebih tinggi daripada jalan untuk kendaraan. Tidak ada pedagang kaki lima atau motor yang naik ke trotoar. Pejalan kaki tentunya akan merasa aman dan nyaman ketika berjalan kaki di trotoar.

Rambu pedestrian

Dalam suatu interview, saya ingat sekali Anies Baswedan pernah berkata bahwa alat transportasi yang paling banyak digunakan itu bukan mobil atau motor melainkan kaki. Sehingga, pembangunan transportasi seharusnya memang ditujukan agar kaki sebagai alat transportasi ini bisa aman dan nyaman digunakan.

2. Tidak ada kabel terpasang di atas

Anda sudah pernah berkunjung ke Cikarang? Anda yang sudah pernah berkunjung pasti pernah melihat kabel-kabel telepon dan listrik yang semrawut terpasang di tiang-tiang. Bahkan, ada dari beberapa kabel itu yang terlepas dari tiang dan menjuntai ke jalan. Sangat berbahaya sekali bagi pejalan kaki dan juga ke pengendara.

Sepanjang kunjungan seminggu saya ke Paris, saya tidak menemukan adanya kabel yang terpasang di atas seperti di sini. Listrik-listrik dan jaringan telpon semuanya lancar di sini, pastinya terdapat jaringan listrik dan telpon di bawah tanah yang tidak bisa diakses oleh sembarangan orang dan tentunya aman bagi pejalan kaki serta pengendara.

Langit bebas dari kabel

Satu-satunya jaringan kabel yang terpasang di atas adalah jaringan kereta listrik yang biasa disebut metro atau RER. Itupun, sepanjang rel kereta telah dilengkapi dengan pagar-pagar tinggi sehingga tidak bisa dimasuki oleh warga.

3.Tidak ada perlintasan kereta sebidang

Paris mendesain perlintasan keretanya dengan membuat fly over atau membuat underground pass. Adanya perlintasan yang tidak sebidang ini membuat lalu lintas lebih aman dan juga bebas dari kemacetan. Desain perlintasan yang tidak sebidang akan lebih baik jika diperbanyak di negara kita ini mengingat sudah banyak kasus kecelakaan kendaraan di rel kereta dan juga perlintasan sebidang telah menjadi banyak sumber kemacetan.

4. Peralatan darurat dipasang di fasilitas umum

Peralatan darurat berupa rambu-rambu exit, alat pemadam api ringan dan juga tombol darurat tersedia banyak di berbagai macam fasilitas umum. Peralatan tersebut tersedia di hotel, restaurant bahkan juga tersedia di masjid-masjid yang tersebar di Paris.

Perlatan darurat di hotel
Peralatan darurat di masjid
Peralatan darurat di masjid

5.Taman publik yang memadai

Taman-taman di Paris ada yang menyediakan fasilitas untuk masyarakat bisa menyalurkan hobinya terutama di bidang olahraga. Mereka dapat bermain futsal, basket hingga olahraga yang mungkin kita baru dengan: petanque. Taman-taman ini dilengkapi dengan pencahayaan yang memadai, jaring-jaring pengaman, gawang, ring basket dan lain-lain.

Fasilitas olahraga di taman Paris

6. Uber dengan mobil mewah

Uber memang tidak dipakai lagi di Indonesia namun masih menjadi salah satu alternatif transportasi di Paris. Berbeda dengan Uber di Indonesia yang kebanyakan menggunakan mobil-mobil middle-low. Uber di Paris menggunakan mobil yang amat mewah seperti BMW E-class, Toyota Prius, Peugeot edisi terbaru. Mobil-mobil mewah ini tentunya menjanjikan fitur keselamatan yang lebih baik. Meskipun mewah, jangan takut dengan harganya karena harganya sangat kompetitif dibandingkan dengan taksi kota.

Uber dengan BMW

7.Scaffolding yang bagus

Standar keselamatan untuk penggunaan scaffolding di Paris sangatlah bagus. Scaffolding yang bagus itu tidak hanya dipakai di proyek konstruksi umum, tetapi juga terdapat pada proyek masyarakat biasa. Seperti yang Anda lihat pada gambar di bawah ini, scaffolding nya sudah dilengkapi dengan toeboard, mid-rail dan top rail, serta tangga-tangga akses yang layak.

Scaffolding di Paris

8.Emergency exit di tol

Paris mendesain tol untuk memiliki fasilitas emergency di setiap jarak tertentu. Fasilitas tersebut seperti emergency exit, emergency sign, emergency phone dan emergency button. Fasilitas tersebut dilengkapi dengan lampu-lampu yang terang dan sangat visible seperti di video berikut.

9. Plastik tidak disediakan di toko

Sebuah inisiatif yang sangat bagus untuk mengurangi plastik diterapkan oleh Paris di mana para pembeli tidak disediakan plastik. Para pembeli biasanya menggunakan tas yang mereka bawa sendiri dari rumah untuk menampung belanjaannya. Para pembeli juga bisa menggunakan wadah dari toko tetapi harus membelinya.

10. Sungai yang sangat bersih

Sungai Seine di Paris sangat indah tanpa keberadaan 1 pun sampah padahal Paris merupakan salah satu tujuan wisata favorit yang didatangi oleh berbagai orang dari berbagai macam suku bangsa. Sungai yang bersih ini merupakan prestasi bersama dari warga Paris dan juga turis.

Sungai Seine bersih

Paris tidak semuanya indah, ada juga beberapa hal yang perlu dievaluasi untuk membuatnya bisa lebih indah:

  1. Parkir truk sembarangan

Beberapa jalan dijadikan parkir oleh truk. Hal yang aneh adalah kepala truknya pergi sementara kontainernya ditinggal di jalan.

Parkir truk sembarangan
  1. Tidak adanya toilet di stasiun

Tidak seperti di Indonesia di mana pasti di setiap stasiun ada toilet. Di Paris, tidak semua stasiun memiliki toilet sehingga pengunjung harus menahan rasa ingin buang air hingga sampai ke tujuan. Tak heran, beberapa titik di stasiun di Paris terasa berbau pesing.

Stasiun RER Paris
  1. Motor masuk tol

Pemerintah Prancis mengizinkan motor untuk masuk ke tol. Hal ini menurut saya sangat berbahaya karena pengendara motor bisa ditabrak kendaraan-kendaraan yang lebih besar. Parahnya lagi, motor-motor ini tidak disediakan jalur khusus.

Itulah 10 Pelajaran dari Keselamatan Publik dan Ramah Lingkungan di Paris dan juga hal-hal yang bisa dievaluasi untuk membuat Paris lebih indah. Jadi, apakah Anda tertarik untuk berkunjung ke sana?

 

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3
Back to top button