5 Hal yang Harus Diperhatikan dalam Membuat Slogan K3
Menurut KBBI, slogan adalah “motto atau frasa yang dipakai pada konteks politik, komersial, agama, dan lainnya, sebagai ekspresi sebuah ide atau tujuan yang mudah diingat.” Seperti yang telah kami tuliskan pada postingan sebelumnya, bahwa slogan tidak dapat menggantikan pelatihan yang substantif namun haruslah saling melengkapi. Diakhir postingan, kami juga telah berjanji untuk mengulas bagaimana sih slogan yang baik itu. Setelah mengutak atik referensi terkait, maka kami akan menuangkannya disini.
Di perusahaan yang memiliki anggaran yang berlimpah, mereka bisa saja menyewa jasa konsultan untuk membuatkan slogan keselamatan di perusahaan. Tapi, bukankah lebih baik jika membuatnya sendiri? Mengapa? Keuntungan jika slogan dibuat sendiri oleh pekerja maka akan meningkatkan kreativitas, minat, ownership (rasa memiliki) dan tanggungjawab akan apa yang telah ditulisnya. Ada rasa malu jika tidak melakukan apa yang dimaksudkan secara tersirat ataupun tersurat pada slogan itu.
Nah, beberapa saat lagi kita akan memasuki Bulan K3 Nasional 2020. Kita boleh mecoba untuk mengadakan challenge atau kompetisi di tempat kerja yang melibatkan seluruh pekerja. Kompetisi apa itu? Kompetisi membuat slogan terbaik! Kenapa slogan?
Yaaa…sebagaimana yang telah kami tuliskan di postingan sebelumnya, bahwa slogan merupakan salah satu tools untuk menumbuhkan awareness terhadap nilai-nilai K3 yang dianut oleh perusahaan.
Baca juga:
Membuat Slogan K3
Hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan untuk membuat slogan yang baik? Berikut kami sajikan 5 hal yang harus diperhatikan dalam membuat slogan k3 berdasarkan beberapa referensi dan sudut pandang penulis. Lets check it out!
1. Menyentuh emosi dengan memulai dari “Why?”
Karna seyogyanya slogan yang akan dituliskan merupakan sebuah cerminan nilai-nilai atau tujuan perusahaan, maka pahami “mengapa” kita harus menuliskan kata-kata tersebut. Sebagai contoh ,slogan “Bekerjalah dengan selamat, keluarga menunggu di rumah”. Dalam slogan ini, kita akan menyampaikan sebuah pesan bahwa “karena orang-orang yang kita sayangilah” maka kita harus bertindak selamat. Betapa sedihnya keluarga jika mendengar kabar kita kecelakaan. Tidak ada keluarga yang menginginkan anggota keluarganya celaka bukan?
Hal ini baik, karena akan menyentuh emosi orang yang membacanya. Sejalan dengan konsep biologi bahwa kepercayaan dibangun bukan berdasarkan rasionalitas atau logika, kepercayaan dibangun berdasarkan emosi. Slogan yang diyakini oleh pekerja akan membuatnya mencari-cari cara untuk tetap dalam keadaan selamat.
2. Simple/Sederhana
Slogan efektif adalah yang dapat dibaca dengan cepat. Misalnya, menyatakan aturan seperti “Helm harus dipakai setiap saat di tempat kerja” dapat disingkat menjadi pernyataan efektif “Helm safety menyelamatkan hidupmu” singkat, padat dan to the point, tanpa mengurangi esensi pesan yang akan disampaikan.
3. Akronim
Akromin juga perlu dipertimbangkan dalam membuat slogan. Hal ini akan membantu pekerja mengingat slogan dengan mudah. Contoh: Ingat ABC (Always Be Carefull).
4. Humor
Pesan lucu tentu akan mendapat banyak perhatian. Jadi, menyisipkan humor kedalam slogan juga sangat perlu dipertimbangkan. Contoh: Jangan kecelakaan disini, rumah sakit jauh! hehehe
5. Kreatif
Membuat slogan yang kreatif dapat dengan menambahkan gambar dan tulisan dengan warna yang unik dan lain sebagainya. Kekinian gambar dapat dicari dengan mudah dengan menggunakan mesin pencarian via online.
Penutup
Membuat slogan-slogan yang menyentuh, sederhana, lucu dan menyenangkan dapat mendorong pekerja untuk membaca dan menikmati slogan-slogan keselamatan. Sehingga akan menjadikan slogan-slogan tersebut sebagai sumber komunikasi keselamatan yang efektif.
Slogan dengan sendirinya tidak akan membuat siapa pun selamat. Setiap orang harus membawa pesan itu ke dalam hati dan mempraktikkan apa yang dikatakannya. Jika kita belum bisa mengendalikan tindakan orang lain, kita bisa mengendalikan tindakan kita sendiri karena safety mulai dari saya! Andi Balladho
Referensi: