Aspek Teknis

Mewaspadai Bahaya Dead Leg Pada Sistem Perpipaan

Pada sebuah fasilitas pemurnian (refining site), pengujian x-ray dilakukan pada sebuah pipa pembuangan (drain line) 2 inchi yang tersambung pada pipa 12 inchi minya mentah (crude line). Pengujian x-ray menunjukkan adanya lubang dalam di bawah deposit dari material proses pada bagian horizontal pipa pembuangan.

Perpipaan di pabrik

Inspeksi lebih lanjut di lokasi yang lain mengidentifikasikan lebih banyak area dengan korosi internal yang signifikan. Ini merupakan kasus khas yang disebut sebagai “Dead leg corrosion“. Melakukan inspeksi pada bagian dead leg seperti kasus ini merupakan pencegahan dari kerusakan lebih lanjut pada pipa di fasilitas.

Dead Leg

Dead leg secara harfiah diterjemahkan sebagai “kaki mati”. Secara istilah, dead leg diartikan oleh Health and Safety Executive sebagai:

a redundant length of pipe, closed at one end, through which water cannot flow.” (Panjang pipa yang berlebih, tertutup pada salah satu ujungnya, sehingga mengakibatkan tidak bisa mengalir)

Center for Chemical Process Safety (CCPS) pada publikasi Beacon edisi Februari 2022 memberikan ilustrasi gambar yang menjelaskan tentang berbagai macam dead leg:

conto dead leg
Contoh dead leg pada pipa

Berikut adalah terjemahan bebas dari gambar di atas:

  1. Pipa yang terhubung pada tangki
  2. Pipa pengeluaran pada bawah dari tangki (normalnya ada di hulu dari keran isolasi pertama)
  3. Bagian pipa yang digunakan dengan jarang seperti pipa by pass dan bagian yang tidak beroperasi pada aset yang menjadi cadangan
  4. Bagian pipa yang tidak dalam aliran normal tetapi tidak bisa diisolasi dari aliran normal contohnya seperti pipa tidak terpakai
  5. Pipa proses yang terhubung dengan tangki (normalnya bagian pipa dari hulu keran pertama yang tertutup, dan normalnya pipa dengan ketinggian yang sama seperti tangki)
  6. Bagian pipa yang memiliki ketinggian rendah atau turun dari jalur pipa utama serta sulit untuk melakukan pengeringan
  7. Bagian pipa entah di hulu atau di hilir dari sebuah keran yang tertutup di mana tujuannya adalah memang untuk menjaga keran agar tertutup sehingga membuat pipa yang tertutup.

Apakah Anda Tahu?

  • Proses pengkaratan pada pipa dead leg merupakan ancaman yang signifikan dari integritas pipa proses dan utilitas
  • Dead leg dapat tertinggal dari instalasi pipa awal (ketika masa proyek) yaitu ketika pipa-pipa tersebut digunakan untuk flushing, draining, atau pengujian tekanan. Pipa tersebut harus dipindahkan sebelum tahap commisioning.
  • Dead leg yang mengandung material yang berpotensi menjadi zat pembuat korosi seperti air terkontaminasi, atau deposit material solid membutuhkan perhatian inspeksi yang fokus, Bahkan gas seperti H2S dapat menjadi korosif
  • Pipa yang telah mengalami proses flushing dan pengeringan mungkin masih mengandung material yang berbahaya. Membuka pipa ini membutuhkan perhatian yang seperti ketika mereka memiliki isi.

Pencegahan

Setelah mengetahui dead leg itu apa, kita harus mengendalikan agar itu tersebut tidak membuat masalah di kemudian hari. Berikut adalah tindakan pencegahannya:

  • Dead leg harus diidentifikasi dan diperhatikan sebagai tinjauan reguler untuk memutuskan apakah mereka masih dibutuhkan. Hal yang tidak dibutuhkan harus dilepas dengan membuat management of change prosedur.
  • Fasilitas harus memiliki prosedur untuk mengendalikan dead leg, seperti : jadwal untuk flushing periodik, perencanaan inspeksi berdasarkan rasio korosi yang diantisipasi, meninjau inspeksi dead leg selama process hazard dan peninjauan MOC.

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3
Back to top button