AIHA: 4 Fokus Bahaya Kesehatan Sektor Konstruksi
FocusFour Pedoman dari AIHA (American Industrial Hygiene Association)
Menurut panduan terbaru dari American Industrial Hygiene Association (AIHA), pengusaha di industri konstruksi dapat mengendalikan bahaya kesehatan kerja sama efektifnya dengan bahaya keselamatan kerja.
Ilustrasi Konstruksi
American Industrial Hygiene Association (AIHA) adalah organisasi nirlaba, yang misinya adalah “Menciptakan pengetahuan untuk melindungi kesehatan pekerja.” American Industrial Hygiene Association bekerja untuk memberikan informasi dan sumber daya kepada Ahli Kesehatan Industri dan Profesional Kesehatan Kerja.
4 Fokus tersebut adalah suatu inisiatif untuk mengatasi bahaya kesehatan sector konstruksi, yang dikembangkan oleh Komite Konstruksi AIHA.
Pedoman AIHA mendorong industri konstruksi untuk fokus pada empat bahaya kesehatan:
- Manual Handling, yang menyumbang sekitar setengah dari biaya kompensasi pekerja industri untuk gangguan muskuloskeletal terkait kerja (MSD) karena terlalu banyak tenaga saat membawa, mengangkat, menarik, dan mendorong;
- Tingkat kebisingan yang tinggi yang dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan tinitus (dering di telinga); hampir 3/4 pekerja konstruksi dapat terpapar pada tingkat kebisingan di atas batas paparan yang direkomendasikan oleh Institut Nasional untuk Keselamatan dan Kesehatan Kerja (NIOSH);
- Kontaminan udara, seperti debu, asap, uap, dan gas, yang dapat menyebabkan berbagai efek kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, mulai dari asma dan iritasi hingga penyakit paru obstruktif kronis, masalah sistem saraf, kerusakan ginjal, atau bahkan kanker, tergantung pada bahan dan tingkat paparan; dan
- Suhu tinggi yang dapat menyebabkan sejumlah penyakit, termasuk kram panas, kelelahan panas, ruam panas, dan sinkop panas atau, yang paling serius, sengatan panas, yang dapat menyebabkan kematian atau cacat permanen jika tidak ditangani dengan cepat.
Sementara itu, upaya untuk mengendalikan bahaya kesehatan dinilai agak tertinggal daripada upaya untuk mengurangi bahaya keselamatan, AIHA menawarkan pendekatan kepada pengusaha yang dapat mereka adopsi.
Daftar Isi
Manual Handling
AIHA memberi akronim “W-H-A-T PACE” untuk mengingatkan pengusaha tentang faktor-faktor dalam bahaya penanganan material:
- Weight / Berat — semakin berat objek, semakin tinggi risiko karena mengasilkan terlalu banyak tenaga;
- Handling ease/ kemudahan dalam mengangkat – muatan dengan isi yang cenderung bergerak, muatan yang tidak dapat dibawa dekat dengan tubuh, atau muatan tanpa penanganan semua meningkatkan risiko MSDS;
- Awkward postures / Postur yang canggung — seperti menekuk, berlutut, meraih, membungkuk, dan memutar — semuanya meningkatkan risiko;
- Time/distance / Waktu / jarak — muatan yang harus dibawa dengan jarak yang lebih jauh atau untuk waktu yang lebih lama berisiko lebih tinggi; dan
- PACE / Kecepatan — jumlah beban yang harus dipindahkan per shift.
Job Safety Analysis harus menghasilkan prosedur dan aturan untuk mengendalikan bahaya penanganan material. Seorang pengusaha mungkin menetapkan aturan bahwa tidak boleh mengangkat bahan yang lebih berat dari 50 pound (23 kg) hanya oleh satu karyawan. Karyawan harus dilatih dalam prosedur penanganan material yang tepat.
Pekerja mengangkat solar panel
Noise / Kebisingan
Kontrol yang paling umum digunakan untuk paparan kebisingan adalah alat pelindung diri (APD) seperti penutup telinga atau penyumbat telinga. Namun, APD hanya melindungi pemakainya. AIHA menyarankan untuk mengganti alat yang tidak berisik atau menggunakan bahan peredam suara untuk membatasi kebisingan dari sumbernya. Pengusaha juga harus memberikan pelatihan kesadaran pendengaran yang mencakup pendidikan tentang paparan non-kerja, seperti menghadiri balapan mobil atau konser musik, mengendarai sepeda motor, dan menembakkan senjata api.
Penggunaan mesin potong
Air contaminants / Kontaminan udara
Kontaminan udara di lokasi konstruksi terkadang termasuk bahan yang sangat beracun. Lembar data keselamatan produsen (SDS) dapat memberikan informasi tentang bahaya dan tindakan pengendalian yang direkomendasikan. Risiko dari kontaminan udara dipengaruhi oleh jumlah yang digunakan, ruang terbatas, durasi paparan, dan peralatan yang menyebarkan partikel.
Pengusaha dapat mempertimbangkan untuk menggunakan produk yang kurang beracun, jika tersedia. Kontrol rekayasa yang efektif mencakup local exhaust ventilation dan wet methods. Perlindungan pernafasan harus diberikan ketika subtitusi dan kontrol teknis tidak praktis atau tidak memadai untuk dilakukan.
Bahaya uap metal
Heat exposure / Paparan panas
Informasi tentang suhu tinggi sudah tersedia dari radio, televisi, dan Internet. Beberapa prakiraan cuaca termasuk indeks panas yang memprediksi efek gabungan dari suhu dan kelembaban. AIHA merujuk pengusaha ke pedoman keselamatan dan kesehatan kerja (OSHA) tentang penerapan nilai indeks panas untuk mencegah heat illness.
Pekerja terpapar panas di konstruksi
Langkah-langkah pengendalian dapat mencakup penyediaan alat bantu yang menurunkan tingkat aktivitas, istirahat di tempat teduh, dan air untuk hidrasi. AIHA juga menekankan pentingnya memonitor aklimatisasi pekerja secara cermat, termasuk tabel tingkat aktivitas yang disarankan untuk pekerja baru dan pekerja yang baru kembali bekerja (Mis. Pasca Cuti).
AIHA merekomendasikan pengusaha mencari bantuan dalam mengendalikan bahaya kesehatan dari beberapa sumber, termasuk OSHA dan badan keselamatan dan kesehatan negara, asosiasi perdagangan industri, NIOSH dan organisasi penelitian lainnya, serikat pekerja dan komite keselamatan dan kesehatan, dan Jasa asuransi untuk Perusahaan mereka sendiri. AIHA menekankan bahwa risiko bahaya kesehatan sudah diketahui dengan baik, seperti juga metode untuk mengendalikannya.
Akan sangat baik jika di Indonesia juga menyajikan informasi seperti ini, sehingga pengusaha dan/atau pekerja mendapat panduan akan hal apa saja yang seharusnya menjadi konsen / prioritas dalam pencegahan kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerjanya.
Referensi
https://www.aiha.org/government-affairs/PositionStatements/FocusFour-forHealth_GuidanceDocument.pdf