Meraih Skor CSMS yang Tinggi
CSMS adalah contractor safety management system
Agar skor csms (contractor safety management system) yg diharapkan bisa tinggi, sebenarnya bisa disiasati pada intisari sistem manajemen. Sebagaimana sistem manajemen mutu dan sistem manajemen keselamatan kerja menitikberatkan kepada hal-hal yang berbau policy (kebijakan) dari manajemen, pengendalian implementasinya seperti audit, dan termasuk di dalamnya tentang bagaimana system dokumentasinya.
Daftar Isi
Skor tinggi di CSMS
Untuk CSMS, beberapa owner mengistilahkan self assesment, ada juga HSE Performance, yang akan mendapat skor tertinggi adalah :
- KOMITMENT MANAJEMEN terhadap permasalahan keselamatan kerja. Tidak perduli itu perusahaan yang baru berdiri ataupun yang sudah besar. Yang jelas, secara resmi keselamatan kerja tertuang dalam dokumen yang telah menjadi komitmen manajemen. Komitmen ini dinilai dari seberapa besar top manajemen dalam keikutsertaan implementasi keselamatan kerja. Poin penilaian bisa berupa kehadiran top manajemen dalam safety meeting, dokumentasi yang dikeluarkan top manajemen mengenai isu-isu keselamatan kerja, keikutsertaan top manajemen dalam kegiatan inspeksi penggunaan PPE (personal protection equipment), dan lain-lain.
- Poin berikut yang dinilai memberikan skor tinggi adalah HSE/SAFETY AUDIT & REVIEW Hal ini dinilai dari dokumentasi dan rekaman audit
- EMERGENCY RESPONSE PROCEDURE memberikan kontribusi poin besar juga. Yaitu tentang bagaimana perusahaan membuat prosedur penanganan tanggap darurat. Tentu saja disesuaikan dengan kebutuhan dan nilai resiko dari pekerjaan yg akan dinilai oleh owner.
- ADDITIONAL FEATURES memberikan kontribusi yang cukup besar kepada skor CSMS. Additional Features ini sebagai contoh adalah keanggotaan professional di bidang safety dari sebanyak mungkin professional di perusahaan anda. Bisa anda submit bukti keanggotaan profesi di bidang HSE tersebut. Bisa juga berupa strategi perusahaan dalam membudayakan bekerja dengan selamat kepada seluruh karyawan. Keanggotaan anda dalam milis migas bisa juga dimasukkan.
- PLANING & PROCEDURE adalah penilaian dokumentasi perencanaan sistem manajemen keselamatan kerja. Prosedur-prosedur akan dinilai pada bagian ini.
Misalnya procedure lifting, procedure working in confined space dan lain-lain.
Kontraktor melakukan lifting
Pada akhirnya, kelima poin di atas diusahakan sebaik mungkin. Tapi tentu saja, semuanya sangat berbeda standar penilaian masing-masing owner karena sangat disesuaikan dengan tingkat keselamatan pekerjaan yang akan dilelang. Sedikit saran, bila perusahaan anda menerbitkan satu buku kecil (handbook/ pocketbook) tentang sistem manajemen keselamatan kerja maka akan sangat membantu mengatrol skor.
Tahap peniliaian HSE
CSMS di KPS sebenarnya sudah sejak dulu dengan SK Pertamina No. Kpts.1048/L000/99-SO. Kemudian KPS dibawah MIGAS dan diperkuat dgan turunnya Suply chain guidance PTK-007.
Pada dasarnya penilaian HSE yang dilakukan KPS terhadap Kontraktor di bagi 3 yaitu meliputi :
(1). Penilai sebelum mengikuti Tender (Pre Qualifikasi)
(2). Penilaian HSE selama kontrak berjalan (During Performing of Work)
(3). Penilaian keseluruhan saat de-breifing
Isinya tiap KPS tidak 100% sama tapi paling tidak nafasnya adalah sejalan kira-kira sebagai berikut:
- Kebijakan HSE : ekspektasinya adalah si calon mitra diharapkan punya Kebijakan dibidang HSE yang didukung oleh komitmen yang tinggi agar tidak ada loss di setiap aktifitas pekerjaan.
- Prosedur emergency : harapannya adalah calon mitra kerja sudah punya (peduli) terhadap kondisi emergensi yang potensial terjadi baik di tempat kerja, office, dll dan bahkan diharapkan bisa meng-cover yang spesifik misalnya blow-out dan lain-lain.
- Equipment & Material Management : Harapannya adalah si calon selalu memaintain semua peralatan dengan baik, termasuk sertifikasinya, kalibrasinya, ada system untuk memisahkan peralatan yang defektif dengan yang masih baik ditandai dengan tanda khusus agar tidak digunakan dan lain-lain.
CSMS juga dapat digunakan sebagai alat untuk memantau kinerja safety dari tiap-tiap perusahaan kontraktor, sejauh mana mereka me-maintain program-program safety untuk para karyawannya (during performing of work), karena CSMS dipantau secara berkala.
Rig migas tampak dari pantai
Lebih lanjut, ada juga program yang digunakan untuk memantau performa kontraktor secara keseluruhan, dan tidak hanya unsur safety. Ada sebuah KPS menyebutnya dengan QPR / quarterly performance record. Di QPR tersebut dipantau sejauh mana performa produktifitas dan safety yang dihasilkan oleh perusahaan kontraktor.
Program ini pun dipantau secara berkala/quarterly. Dengan program ini, produktifitas dan safety menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Sehingga sudah tidak jaman lagi sebuah kontraktor yang memiliki reputasi produktifitasnya bagus tetapi sedikit mengabaikan aspek keselamatan, akan mendapatkan nilai raport yang baik.
Sistem Skor CMSMS
Sistem skor CSMS ada 2 secara umum :
- Pass – Not Pass
- Rating dan Rangking, penjelasannya ada dibawan ini.
Sistem penilaian CSMS pass-not pass : tiap butir important point sesuai aspek kunci ditulisan diatas si owner atau user atau project engineer harus melalukan inspeksi, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar yg berisi pertanyaan Y/N, jika banyak No nya tentu dianggap not pass.
Sistem skor CSMS rangking dan rating, tiap butir important point sesuai aspek kunci tulisan di atas si owner/user/project engineernya harus melakukan inspeksi ke kantor ataupun yard/workshop, interview, pengecekan dokumen dan mengisi form standar dari masing masing perusahaan. Ada kolom nilai dan definisinya range nilainya yang harus diisi. Semakin tinggi maka semakin baik, rating akan diberlakukan.
Jika variasi risiko pekerjaan berbeda di tiap kontrak yakni low risk, medium risk, high risk, ada definisi perusahaan masing2 utk kategori ini. Tentu, perusahaan yang ratingnya makin tinggi maka bisa mengerjakan kontrak risiko tinggi dan nilai rangkingnya makin tinggi. Penilaian ini baik sistem pass not pass maupun rangking dan rating akan dilakukan berkala sesuai masa berlakunya kontrak sesuai cycle yg umumnya dibagi 3 yaitu
- pra qualifikasi,
- interim review during work in progress,
- close out contract
Penilaian CSMS ini akan dilakukan oleh tim dari perusahaan yg akan dipimpin project engineer/user/host/contract owner atau orang yg ditunjuk perusahaan.
Checklist CSMS tiap perusahaan yang harus diisi calon kontraktor dan calon vendor yang berminat bekerja untuk kepentingan perusahaan akan berbeda namun jika “jurus” penekanan 4-5 point diatas minimum dilakukan maka Inshaa Allah CSMS anda akan dinilai pass atau cukup tinggi sehingga masuk approved contractor list dan approved vendor list semua tentang dasar CSMS di migas. Silakan dibaca utk pengetahuan tulisan lama saat saya masih bekerja utk industri migas di NKRI.
Kilang migas
Tambahan, di beberapa client seperti BP sangat menekankan jg aspek lingkungan yg mana bener-bener akan memberi dampak lebih untuk nilai csms yg akan di submit. Termasuk emergency plan terkait lingkungan ( environment) bahkan safety dan environment plan bisa saja dibuat terpisah.
Jika di buat dalam satu dokumen yg namanya HSE Plan pun maka break down isinya akan dilihat dari sisi H, S, E nya. Jika masing-masing item ada baru bisa dinilai tinggi di pertanyaan tentang prosedur atau HSE plan ini.
Killing Point
Killing point itu selain sertifikat ISO yg dimiliki Company juga yg saya tebalkan dalam rangkuman diatas sesuai elemen mandatory CSMS dari perusahaan yang bersangkutan. Hal yangg mutlak anda harus sampaikan buktinya. Bila di PHE, terdapat nilai minimal kelulusan di 4 elemen wajib. Walaupun nilainya keseluruhan memenuhi score namun di 4 elemen ini nilainya dibawah nilai per elemen maka dinyatakan tidak lulus. Nah, semua PHE, ONWJ, WMO, OSES dan Mahakam mengacu pada 4 elemen mandatory ini.