Aspek OrganisasiErgonomik

Quick Exposure Check (QEC): Penilaian Risiko Muskuloskeletal Disorder dalam Ergonomik

Quick Exposure Check memudahkan kita dalam penilaian cepat risiko muskuloskeletal

Gangguan muskuoloskeletal merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dijumpai di berbagai tempat kerja. Tidak hanya di industri berisiko tinggi seperti konstruksi dan pertambangan, gangguan musculoskeletal juga dapat dengan mudah terjadi di pekerjaan dengan risiko lebih rendah seperti di perkantoran dan pekerjaan adiministratif lainnya.

Sebagai praktisi Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), tentunya Anda sudah familiar berbagai alat/tools untuk menilai risiko ergonomik di tempat kerja seperti Rapid Upper Limb Assessment (RULA) dan Rapid Entire Body Assessment (REBA). Namun, bagaimana dengan the Quick Exposure Check (QEC)?

Sejarah Quick Exposure Check

QEC pertama kali dikembangkan oleh Li & Buckle (1999) dari University of Surrey, Inggris. Health and Safety Executive (HSE) UK kemudian mengadaptasi hasil studi tersebut yang pada akhirnya menjadi salah satu metode yang banyak dirujuk untuk menganalisis risiko ergonomik oleh berbagai praktisi K3 di negeri Ratu Elizabeth tersebut. Penilaian risiko melalui metode QEC ini berfokus pada area punggung, bahu, lengan, tangan dan leher. Elemen lainnya juga ikut dinilai antara lain tugas menyetir, getaran, kecepatan kerja dan stres.

Tidak seperti metode RULA dan REBA, penilaian QEC tidak menghasilkan nilai akhir secara total. Nilai tetap dapat diperoleh namun spesifik untuk tiap bagian. Terdapat empat kategori risiko yang dirujuk: rendah, moderat, tinggi dan sangat tinggi. Validitas metode QEC sudah teruji melalui tes di tempat kerja ketika pertama kali dikembangkan.

Langkah Penggunaan QEC

Berikut langkah-langkah utama untuk melakukan penilaian risiko ergonomik dengan QEC. Pertama, pilih tugas/pekerjaan yang akan dinilai. Pemilihan tugas yang akan dinilai dapat berdasarkan pada penilaian risiko yang sudah ada atau dapat dipilih berdasarkan tugas yang banyak dikerjakan. Kedua, lakukan penilaian dengan form QEC (link terlampir). Lalu, berikan penilaian (scoring) pada tiap bagian QEC.

Satu hal yang unik pada QEC ini adalah penilaian terbagi menjadi dua, yakni peniliaian berdasarkan assessor (bagian A-G) dan penilaian oleh pekerja (bagian H-Q). Selanjutnya, interpretasi dan prioritas hasil penilaian QEC yang merujuk pada referensi dan interpretasi skor pada panduan QEC (link terlampir). Terakhir, intervensi dan penilaian ulang untuk perubahan.

Quick Exposure check
Gambar 1. Seorang assessor sedang menilai sebuah pekerjaan dengan menggunakan form QEC (Sumber: http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr211.pdf)

Berdasarkan panduan QEC, assessor disarankan untuk melakukan observasi terhadap tugas/pekerjaan yang dipilih selama 20-30 siklus sebelum berlanjut pada proses penilaian form. Untuk penilaian grup, pastikan jumlah pekerja yang dinilai sudah representatif. Observasi ulang dimungkinkan untuk hasil yang lebih valid. Adapun proses yang dilakukan selama melakukan penilaian QEC di tempat kerja meliputi:

1.Perkenalkan diri Anda dan jelaskan tujuan dari penilaian QEC yang hendak dilakukan.

2. Masukkan detail informasi pada halaman pertama form QEC (Gambar 2); nama pekerja, nama pekerjaan, detail tugas yang dikerjakan, nama assessor, waktu dan tanggal. Kolom ‘action required’ diisi kemudian setelah seluruh penilaian selesai

Halaman pertama QEC
Gambar 2. Halaman pertama form QEC
(Sumber: http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr211.pdf)

3. Jawab setiap pertanyaan terkait dengan pekerjaan/tugas yang sedang diobservasi.

4. Pada kolom penilaian oleh assessor (Gambar 3), centang pada kotak yang paling sesuai untuk pertanyaan A-G berdasarkan pada observasi Anda terhadap postur dan pergerakan pada bagian tubuh pekerja yang meliputi punggung, bahu/lengan, pergelangan tangan/tangan dan leher. Gradasi warna pada kotak pilihan yang tersedia menggambarkan makin tingginya risiko dari bahaya ergonomik yang dinilai.

Lemba observasi form QEC
Gambar 3. Lembar observasi form QEC
(Sumber: http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr211.pdf)

5. Berikan penilaian pada kemungkinan terburuk (worst case) untuk tiap bagian tubuh.

6. Jika Anda tidak mendapat posisi yang baik dalam mengobservasi, ubah posisi Anda atau minta pekerja untuk mendemonstrasikan postur di hadapan Anda. Jika pekerja berjongkok atau berlutut, risiko tambahan yang ditemukan harus dianalisa pada lembar tambahan.

7. Pada kolom penilaian pekerja, tanya pekerja untuk menjawab pertanyaan dan centang pada kotak jawaban yang tersedia. Gradasi warna pada kotak pilihan yang tersedia menggambarkan makin tingginya risiko dari bahaya ergonomik yang dinilai.

8. Jawaban pekerja mungkin saja berbeda pada jawaban yang sebenarnya dan assessor dapat mengusulkan pengukuran/penilaian tambahan yang lebih objektif. Meski demikian, jawaban yang diutarakan oleh pekerja tetap harus dimasukkan ke dalam lembar QEC karena opini pekerja sangat penting dalam QEC.

9. Untuk tiga pertanyaan pada kolom penilaian pekerja (L, P, Q), Anda harus menanyakan langsung kepada pekerja mengenai masalah tersebut untuk menemukan solusi praktis yang diharapkan. Hasil diskusi dengan pekerja dapat dituliskan pada kolom yang tersedia.

10. Menyediakan feedback secara langsung kepada pekerja setelah observasi dapat dilakukan agar proses QEC ini terasa kredibel dan dapat mendorong adanya diskusi untuk perbaikan. Feedback tersebut dapat dituliskan kembali ke dalam kolom ‘action required’ pada halaman pertama. Hasil scoring QEC dapat memperlihatkan derajat risiko tiap bagian sesuai gradasi warna pada kotak jawaban yang dipilih.

11. Rujukan untuk skor penilaian QEC tercantum pada Gambar 4.

12. Masukkan saran yang sesuai untuk perbaikan pada kolom ‘action required’ di halaman pertama.

13. Setelah intervensi dilakukan, observasi dan penilaian ulang diperlukan untuk mengetahui perubahan pada paparan faktor risiko terjadinya gangguan musculoskeletal tersebut.

Penilaian QEC
Gambar 4. Rujukan skor penilaian pada form QEC (Sumber: http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr211.pdf)

Untuk panduan beserta form QEC, dapat diunduh di sini.

Untuk bacaan lebih lanjut mengenai QEC, dapat dilihat di sini.

Akan menarik jika ada yang bisa mengira, berapa skor QEC untuk posisi ini?

 

Oleh:
Ricky Pratama, SKM
MSc Candidate in Occupational Health 
University of Birmingham

Referensi:

Li, G. and Buckle, P. (1999) Evaluating Change in Exposure to Risk for Musculoskeletal Disorders – A Practical Tool. Available at http://www.hse.gov.uk/research/crr_pdf/1999/crr99251.pdf (Downloaded: 1 March 2019)

Health and Safety Executive. (2005) Further Development of the Usability and Validity of the Quick Exposure Check (QEC). Available at http://www.hse.gov.uk/research/rrpdf/rr211.pdf (Downloaded: 1 March 2019)

 

Baca Tulisan

M. Ricky Pratama, M.Sc

MSc in Occupational Health University of Birmingham

3 Comments

  1. Sepertinya kalau sampai disorder untuk QEC agak sulit. Mungkin kalau ke symptoms bisa karena untuk QEC lebih kepenilaian subjektif. Karena kalau disorders secara definisi perlu diagnosis dari dokter untuk menyatakan bahwa ybs benar-benar “disorders” seperti yg dimaksud. Sehingga untuk judul terkait disorders kurang tepat, yang lebih tepat keluhan/ symptoms. hehehe cmiiw

    1. Hi Joko!
      Sorry baru lihat komentar ini. Betul memang QEC bukan alat untuk penegakan diagnosa MSDs. Dokter perusahaan bisa pakai laporan QEC ini untuk rujukan atau back up data dalam proses penegakan diagnosa tersebut. Seperti yang diulas di awal, ini hanya alat untuk menilai risiko terjadinya MSDs atau sering kita bilang risiko Ergonomik. Dalam panduan yang dirilis HSE UK, mereka memang spesifik langsung menyebut itu sebagai “penilaian cepat risiko muskuloskeletal”. Tentunya risiko muskuloskeletal di sini merujuk pada risiko terjadinya MSDs pada pekerja.

      Cheers,
      Ricky the Author.

Back to top button