Menaikkan Produktivitas Kerja dengan Ergonomik
Kata “Ergonomik” berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari kata “ergon” yang berarti kerja dan “nomos” yang berarti hukum. Secara istilah, Ergonomik adalah ilmu yang mempelajari tentang bagaimana merancang pekerjaan agar sesuai dengan pekerjanya dan bagaimana agar pekerjaan tersebut tidak terlalu membebani para pekerjanya. Ergonomik mencakup aspek tekanan fisik dari tubuh yang berfokus pada sendi, otot, tulang, syaraf, tendon, dan sebagainya serta juga mencakup aspek lingkungan yang terdiri dari panas, getaran,cahaya dan lain-lain.
Ergonomik bagi perusahaan dapat menjadi sebuah alat yang menjamin aset mereka yaitu para karyawan, agar karyawan mereka tetap terus bekerja produktif dalam jangka waktu yang lama. Tanpa adanya ergonomik, para pekerja lambat laun akan merasa sakit kronis (jangka panjang) pada otot,sendi hingga syarafnya.
Banyak perusahaan yang belum menerapkan ergonomik ini dikarenakan mereka tidak menganggap karyawan adalah aset mereka, mereka dapat dengan mudahnya mengganti karyawannya yang sakit akibat pekerjaan yang tidak ergonomis. Padahal ergonomik tak hanya sebuah bentuk tanggung jawab perusahaan untuk menjaga karyawan sebagai aset mereka, ergonomik juga bisa meningkatkan produktifitas suatu perusahaan
Sebuah studi pada kurun waktu 1995-2006 di sebuah pabrik die cast (pabrik pelapisan mesin dengan metal) yang memiliki karyawan hanya 100 orang menunjukkan bahwa ergonomik telah membuat keuntungan berlipat pada produktivitas pabrik tersebut.
Gambar 1. BIaya (cost) vs keuntungan (benefit) penerapan ergonomik
Gambar 2. Kenaikan Produktifitas 1995-2006 per orang
Gambar 3. Penurunan biaya kompensasi dari tahun 1995-2006
Gambar 4. Penurunan tingkat absentisme tahun 1995-2006
Gambar 5. Penurunan Tingkat keluar-masuk karyawan (Turnover)
Untuk mengawali program ergonomk di tempat kerja, kita membutuhkan sebuah studi atau penilaian (assessment) terhadap aktifitas-aktifitas fisik seperti mengangkat,mendorong, memindahkan ataupun menarik benda-benda yang berat. Salah satu alat untuk melalukan studi yang mudah terhadap ergonomik adalah dengan menggunakan REBA (Rapid Entire Body Assesment).
Untuk memahami penggunaan REBA, cukup dengan menerjemahkan postur tubuh ke dalam form REBA di bawah ini:
Cara menggunakan REBA sangat lah mudah, kita hanya cukup menerjemahkan gambar sesuai dengan urutan langkah (step by step) yang ada pada form REBA. Untuk memperjelas, kita akan coba melakukan penilaian risiko ergonomik dari aktifitas pengambilan sulfur di kawah ijen dengan menggunakan REBA sebagai instrumennya.
Pada aktfitas pengambilan sulfur kawah Ijen, setiap pekerja akan membawa sulfur seberat 70-100 kg per pikulan. Mereka memikul sulfur itu dalam perjalanan 4 km yang menghabiskan waktu hingga 2 jam. Hasil penilaian risiko ergonomis tersebut bisa dilihat pada gambar berikut:
Hasil dari penilaian ergonomik pada aktifitas pengambilan sulfur kawah Ijen adalah 11. Nilai 11 berarti aktifitas tersebut sangatlah berisiko tinggi terhadap ergonomik dan harus segera dilakukan pengendalian. Sebagai saran dari saya, ada baiknya para pemikul menggunakan troli seperti ini agar pekerjaannya lebih ergonomis.
Setelah kita melakukan penilaian, kita harus segera melakukan intervensi terhadap berbagai macam masalah ergonomis yang ditemukan. Jangan sampai penilaian yang kita lakukan hanya sebatas penilaian saja tanpa mampu menghasilkan peningkatan (improvement) untuk perusahaan. Berikut adalah gambar-gambar aktfitas sebelum dilakukan pengendalian ergonomik dan sesudah dilakukan pengendalian ergonomik:
Dengan adanya ergonomik, perusahaan dapat memangkas waktu produksi sekaligus membuat risiko pekerjaan bagi karyawan berkurang sehingga keuntungan akan meningkat.
Referensi:
Humantech. (n.d.). The 2013 Challenge Deadline is Closing In. Retrieved July 31, 2014, from http://www.humantech.com/blog/page/8/
MacLeod, D. (2009). Case Examples Ergonomics,Productivity and Safety. Ohio.
Middlesworth, M. A step by step Guide Rapid Entire Body Assesment. Ergo-plus.
Occupational Safety & Health Administration. (2008, May). Success with Ergonomics : American Forest & Paper Association (AF&PA) and Pulp and Paper Safety Association (PPSA). Retrieved July 31, 2014, from https://www.osha.gov/dcsp/success_stories/ergonomics/afpa_moving_paper.html
Occupational Safety& Health Agency. (2014, June 6). Ergonomics. Retrieved July 31, 2014, from https://www.osha.gov/SLTC/ergonomics/controlhazards.html#SuccessStories
Zaen, R. (2010, March 6). Sulfur Mining : Kawah Ijen. Retrieved July 31, 2014, from nol derajat: http://sentelenggonjet.wordpress.com/2010/03/05/sulfur-mining-kawah-ijen/
Mantap Bang, sangat berguna buat para mahasiswa K3, bahasanya mudah dipahami. Lanjutkan terus Bang.
Oke deh sip 🙂
Sebetulnya untuk masalah ergonomi baik secara peralatan
atau cara kerja/postur ini,
atau jika karyawan tidak bekerja sesuai ergonomi karena tidak ada sarana dan prasarana yang mendukung
ini tanggung jawab siapa?
perusahaan atau karyawannya ?
Maksud pertanyaan Bapak bagaimana Pak? Saya takut salah tangkap
Semua pihak harus mendukung dalam ergonomic ini. Manajemen wajib menyediakan alat dan lingkungan kerja yang “fit the job to human” bukan “fit human to the job”. Pekerja pun wajib untuk melaksanakan pengendalian yang sudah disusun serta memberikan umpan balik dan saran untuk peningkatan ergonomik