Aspek TeknisProses Safety management

Ledakan dari Kabut di Bawah Suhu Flash Point

Pada tahun 1986, terdapat sebuah ledakan dari 10 galon vessel dengan agitator (pengaduk seperti baling-baling) pada pilot pabrik. Sebuah reaksi oksidasi dikerjakan dalam kondisi ruagan dipenuhi atmosfir oksigen murni pada tekanan 250 psig.

Semua orang mengira bahwa atmosfir dari tangki sudah aman mengingat temperatur di dalam tangki hanya 50°C yang merupakan suhu di bawah flash point (titik nyala) dan konsentrasi uap yang ada di bawah lower explosive limit (batas bawah eksplosif). Kondisi proses dalam keadaan stabil selama 41 menit ketika tiba-tiba ledakan terjadi. Tangki tersebut pecah dalam kondisi 750 psig dan mengakibatkan kerusakan parah di fasilitas. Ledakan tersebut juga membuat beberapa kebakaran kecil, untungnya tidak orang yang terluka.

Gambar 1. Ledakan 10 gallon vessel

Karena tangki yang beroperasi berada di bawah flash point, tingkat konsentrasi uap di dalam atmosfir tangki telalu lemah untuk terbakar. Harusnya, tidak bahaya ledakan dari dalam tangki.

Investigasi kecelakaan yang dilakukan menemukan bahwa agitator tangki membuat uap tipis (mist) dalam bentuk droplet cairan. Droplet kecil tersebut diperkirakan memiliki ukuran sekitar 1 mikron. Sebagai perbandingan, ukuran rambut 40-50 kali lebih besar daripada mist droplet yang terbentuk. Uji flammability menunjukkan bahwa mist dapat menyala dalam suhu kamar di udara terbuka, dan mist akan menyala lebih mudah dalam kondisi atmosfir oksigen murni.

Gambar 2. Mist dalam tangki

Dalam investigasi tersebut, kita sudah menemukan adanya oksigen dan adanya bahan bakar berupa mist, lalu apa yang menjadi sumber panas? Invesitgasi yang dilakukan mencurigai sumber panas dari kontaminan yang terbentuk dari eksperimen sebelumnya di dalam tangki yang menghasilkan panas.

Credit : http://www.technokontrol.com/en/how-technokontrol-works/flammable.php

Apakah Anda tahu?

  • Mist (kabut tipis) dari cairan mudah terbakar dapat menjadi eksplosif meskipun berada di bawah temperatur dari flash point bahkan sama eksplosifnya dengan uap dari bahan bakar. Mekanisme ledakan yang terjadi mirip dengan ledakan debu. Hal yang berbeda hanya keberadaan kabut dalam bentuk cair bukan dalam bentuk solid.
  • Mist dapat terbentuk dengan berbagai macam cara. Dalam kecelakaan yang dibahas di atas, pengadukan dengan baling-baling agitator dekat permukaan cairan akan membentuk mist. Selain itu, mist dapat terbentuk dari kebocoran cairan dari pipa bertekanan, tangki atau peralatan lain seperti kebocoran flange, lubang dalam pipa dan tangki bertekanan, atau dalam kebocoran seal pompa.
  • Kebocoran dari sebuah sistem utility seperti kebocoran dari sistem lubrikasi, transfer panas dan bahan bakar minyak dapat juga membentuk mist.

Apa yang dapat dilakukan?

  • Hati-hati dengan potensi dari kebakaran atau ledakan dari mist yang terbentuk dari cairan flammable atau combustible ketika ada kebocoran atau tumpahan. Ketika mist hadir, jangan diasumsikan bahwa tidak ada bahaya meskipun temperatur di bawah flash point.
  • Jika Anda menemukan adanya mist dalam alat proses, laporkan kepada pihak manajemen Anda sehingga mereka dapat melakukan tindakan pengendalian

Referensi

Center for Chemical Process Safety. 2017. “Process Safety Beacon.” AICHE. Mar 1. Accessed Mar 14, 2017. https://www.aiche.org/sites/default/files/beacon/201703beaconenglish.pdf.

 

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

Leave a Reply

Back to top button