5 Kesalahan Pemakaian Alat Pelindung Diri
Inilah kesalahan dalam menggunakan alat pelindung diri sebagai upaya pengendalian
Menurut OSHA, alat pelindung diri adalah alat yang digunakan untuk meminimalisasi paparan bahaya terhadap pekerja sehingga pekerja terhindar dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Tetapi, kesalahan alat pelindung diri dapat terjadi.
Alat pelindung diri akan sangat bergantung pada perilaku pekerja yang menggunakannya. Tidak jarang, pekerja yang menggunakan alat pelindung diri malah menjadi korban kecelakaan kerja. Maka pada saat itu, dapat dikatakan alat pelindung diri gagal melindungi pekerja dari kecelakaan kerja.
Lalu, apa saja yang membuat kesalahan alat pelindung diri (APD) terjadi?
1. APD tidak digunakan dengan benar
Gambar Ilustrasi APD tidak digunakan dengan benar
Sumber : https://i.pinimg.com/736x/d2/28/76/d228767254094d458f0315c405c56d7b–wtf-funny-funny-humor.jpg
Pekerja yang telah diberikan APD harus diberikan pelatihan yang benar tentang cara penggunaan alat pelindung diri. Beberapa perusahaan mungkin sudah menyediakan APD bagi pekerja. Tetapi jika pekerja tidak mengetahui cara menggunakan APD tersebut, bagaimana mungkin APD bisa efektif melindungi pekerja?
2. APD tidak dirawat atau disimpan dengan benar
Gambar Ilustrasi Penggunaan APD
Sumber : https://media.defense.gov/2017/Mar/31/2001725120/780/780/0/170323-F-GY014-910.JPG
Kebanyakan APD telah menyediakan instruksi cara perawatan, pembersihan dan penyimpanan yang baik. Jika hal ini diabaikan, dapat mengurangi efektifitas APD itu sendiri. Misalnya ear muff disimpan di sembarang tempat. Bukannya aman ketika menggunakan ear muff, pekerja malah mengalami iritasi akibat menggunakan ear muff tersebut. APD harus dirawat dan disimpan sesuai dengan instruksi dari perusahaan pembuatnya. Bahkan harus dimonitor secara berkala agar jika ada kerusakan dapat segera diambil tindakan lanjutan.
3. APD tidak kompatibel
Gambar Ilustrasi APD tidak kompatibel
Sumber : https://www.atlantictraining.com/blog/wp-content/uploads/2014/11/carpenter2.jpg
Kasus ini paling sering terjadi di tempat kerja dengan bahaya yang beragam. Misalnya di tempat kerja yang memiliki bahaya kebisingan tinggi dan benda jatuh dari ketinggian. APD yang cocok untuk pekerjaan di area tersebut tentu saja helm dan ear muff. Namun, ketika helm dan ear muff tersebut tidak kompatibel digunakan secara bersamaan tentu malah akan membahayakan pekerja. Akhirnya fungsi ear muff tidak optimal karena terpengaruh oleh helm yang digunakan pekerja. Pekerjaan di tempat seperti ini butuh kajian lebih detail dalam penentuan APD yang wajib digunakan.
4. APD tidak tepat
Gambar Ilustrasi APD tidak tepat
Sumber : https://ehssafetynews.files.wordpress.com/2013/07/new-face-shield.jpg
Dalam menentukan APD yang wajib digunakan di tempat kerja juga harus melihat bahaya yang ada. Misalnya dalam pekerjaan menggunakan bahan kimia, pekerja menggunakan sarung tangan katun. Bukannya terhindar dari paparan bahan kimia, pekerja malah menggunakan sarung tangan katun yang menyerap bahan kimia tersebut. Oleh karena itu, dalam menentukan APD, perusahaan harus melakukan analisa terlebuh dahulu.
5. APD tidak tersertifikasi / terstandarisasi
Gambar Ilustrasi APD Pekerja
Sumber : http://1h852z2fwxmt3h656s3fswmy.wpengine.netdna-cdn.com/wp-content/uploads/2012/12/dv176031a.jpg
APD juga memiliki sertifikat atau standar. Untuk di Indonesia, tentu saja standar yang dimiliki adalah Standar Nasional Indonesia (SNI). Kemudian untuk APD lainnya, ada standar AS/NZS, ANSI, dll. Penggunaan standar sendiri biasanya bergantung pada kebijakan perusahaan. Namun, yang perlu diketahui, dengan menggunakan APD yang tersertifikasi / terstandarisasi, kita telah mengupayakan bahwa APD yang kita pilih telah lulus uji coba dan dapat memastikan APD tersebut yang terbaik.
Kesalahan alat pelindung diri diatas bisa menjadi acuan kita dalam memastikan APD yang kita pilih dapat efektif mengendalikan bahaya di tempat kerja. Dengan menghindari lima hal diatas, kita dapat memastikan program pengendalian bahaya menggunakan APD dapat berjalan efektif.
Penulis : Permana Eka Satria
Referensi
- Anonim. PPE Failure – Could You Be at Risk?. Diakses dari : http://blog.prochoice.com.au/ppe/ppe-failure-could-you-be-at-risk/
- Anonim. Personal Protective Equipment. Diakses dari : https://www.osha.gov/SLTC/personalprotectiveequipment/