K3 KimiaProses Safety management

Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion (BLEVE)

Selain VCE (Vapor Cloud Explosion), fenomena menarik atau lesson learned dari kejadian suatu insiden ledakan adalah peristiwa terjadinya Boiling Liquid Expanding Vapor Explosion atau biasa dikenal dengan istilah BLEVE.

Ada banyak definisi mengenai BLEVE, namun  definisi yang diinisiasi oleh CCPS  (Center of Chemical Process Safety) lebih banyak diterima oleh praktisi dan akademisi K3. CCPS mendefinisikan BLEVE sebagai terjadinya penguapan yang sangat cepat dan memicu terjadinya ledakan dimana akan melepaskan sejumlah besar energi.

Bilamana yang menguap tersebut adalah bahan yang mudah terbakar (karena BLEVE juga dapat terjadi pada bahan yang tidak mudah terbakar), maka dampak yang timbul adalah fireballs (bola api), fragmentasi, dan radiasi panas yang luar biasa tingginya heat-flux.

BLEVE selalu didahului dengan adanya failure (kerusakan) dari wadah tempat bahan kimia tersebut. Bila wadah tersebut failure akibat adanya pemanasan/kebakaran (external fire) maka dapat dipastikan fenomena fireball dan radiasi panas dengan heat-flux tinggi dapat terjadi.

Bahan kimia yang ter-BLEVE umumnya mempunyai tekanan dan panas yang tinggi, di mana tekanan tersebut akan memberikan kecepatan yang tinggi pada serpihan pecahan vessel yang pecah (kecepatannya bahkan ada yang dapat mencapai 400 km/jam bandingkan dengan peluru dari senjata api yang rata-rata kecepatannya adalah 380 km/jam) dan panas yang tinggi dapat memberikan heat flux hingga 1000 Watt/m2 (pada angka 400 Watt/m2 tubuh manusia akan terbakar level 3).

Penyebab kerusakan vessel (cause of vessel failure) yang menyebabkan BLEVE, selain external fire antara lain adalah mechanical impact, material vessel yang rapuh, korosi, tekanan dalam (internal pressure) yang berlebihan, dan juga karena aspek metalurgi.

ilustrasi BLEVE
Ilustrasi BLEVE

Seperti yang dijelaskan di atas bila bahan kimia yang mudah terbakar mengalami BLEVE dan menimbulkan fireball yang menyebabkan radiasi. Dampak radiasi dari fireball tergantung pada :

1. Diameter fireball yang terbentuk yang merupakan fungsi dari waktu (lamanya bahan kimia lepas dari tempatnya)

2. Tinggi terjadinya fireball dari sumber api yang menyebabkan fireball, yang juga merupakan fungsi waktu

3. Besarnya nilai emisi bahan mudah terbakar yang lepas dari wadahnya

4. Lamanya proses fireball yang terjadi.

Semakin banyak bahan kimia mudah terbakar yang lepas (karena makin lama lepas dari wadahnya), semakin rendah fireball yang terjadi, dan semakin besar nilai emisi bahan tersebut maka radiasi yang dihasilkan semakin tinggi heat-flux nya.

Jadi BLEVE adalah suatu fenomena yang dihasilkan dari lepasnya bahan kimia akibat kerusakan (failure) wadah penyimpannya dimana bahan kimia yang lepas tersebut berada/mempunyai suhu di atas titik didih normalnya dan mempunyai tekanan di atas tekanan disekitarnya.

Fenomena ini pertama kali diperkenalkan oleh Factory Mutual Research pada tahun 1957.

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3
Back to top button