Microsleep Penyebab Kecelakaan Lalu Lintas
Microsleep atau mengantuk sesaat ketika berkendara terkadang menjadi hal yang sering diabaikan oleh para pengendara bermotor. Mengantuk sering dialami pengendara terutama ketika berkendara dalam jarak yang cukup jauh.
Mengantuk ketika berkendara ini merupakan salah satu penyebab terjadinya kecelakaan di lalu lintas. Micro sleep merupakan salah satu penyebab kecelakaan di lalu lintas yang perlu diwaspadai dimana pengendara tertidur dalam waktu beberapa detik.

Menurut Dokter Andreas Prasadja, RPSGT (Registered Polysomnographic Technologist atau Praktisi Kesehatan Tidur) microsleep adalah sebuah kondisi dimana seseorang dalam beraktivitas tiba-tiba tertidur singkat sepersekian detik, penyebabnya karena kondisi yang sudah sangat lelah.
Durasi micro sleep sangatlah singkat yaitu antara 1 sampai 30 detik, di mana orang yang mengalami kondisi ini gagal merespon sensor motorik dan menjadi tidak sadarkan diri. Meskipun microsleep terjadi dalam waktu singkat, tetapi hal ini tentu tidak bisa dianggap kecil, karena dalam kondisi yang tidak tepat dapat mengakibatkan hal yang fatal.
Seperti kecelakaan yang terjadi di jalan Tol Batang-Pemalang, Pekalongan pukul 11.00 WIB (25/6/2018), penyebabnya pengemudi mengalami micro sleep, akibatnya 4 orang korban mengalami kritis. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) juga mencatat sebagian besar penyebab kecelakaan di jalur tol diakibatkan pengemudi lelah atau mengantuk.
Daftar Isi
Faktor-Faktor Penyebab Microsleep
Faktor yang menyebabkan micro sleep yaitu:
- Kelelahan Bekerja
- Kurangnya tidur cukup
- Kondisi tubuh yang kurang sehat
- Kondisi jalanan monoton seperti jalan tol
- Gejala prediabetes atau anemia
- Gangguan psikologi seperti depresi atau gangguan kecemasan
- Efek samping mengkonsumsi obat tertentu
Tanda-tanda microsleep
Pengemudi yang mengalami micro sleep tidak sadar jika dirinya akan memasuki kondisi tidur bahkan hingga tertidur. Keadaan micro sleep juga dapat terjadi dengan mata terbuka dengan pandangan kosong. Microsleep ditandai dengan:
- Mengedipkan mata dengan frekuensi yang sering
- Gerakan kepala seperti mengangguk secara tiba-tiba
- Tidak mampu mengingat suatu hal pada menit sebelumnya
- Tatapan kosong, tidak bisa menanggapi informasi
- Hypnic jerk atau hentakan tubuh secara tiba-tiba
Saat berkendara tanda-tanda lainnya bisa sering terjadi seperti:
- Perih pada mata
- Mengemudi dengan zig-zag
- Lambat dalam bereaksi
- Kesulitan mengingat
- Mengemudi dengan kecepatan yang berubah-ubah
Mencegah Terjadinya Micro sleep
Meskipun microsleep tidak dapat diobati, namun microsleep masih bisa dicegah dengan:
- Memanfaatkan waktu istirahat dengan baik
- Memperbaiki jam tidur
- Jangan memaksakan berkendara dengan kondisi lelah atau sakit
- Istirahat setelah 3 sampai 4 jam berkendara
Pada Undang-undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, disebutkan pada pasal 90 ayat (3) bahwa pengemudi kendaraan bermotor umum wajib istirahat selama setengah jam setelah berkendara selama 4 jam berturut-turut. Setelah tertidur, pengemudi yang mengalami microsleep sering terbangun dengan perasaan lebih segar pada waktu yang singkat.
Alat Pencegah Microsleep
Saat ini telah dibuat dan dikembangkan alat pendeteksi micro sleep pada pengendara mobil. Micro sleep dapat diidentifikasi berdasarkan ciri-ciri perilaku pengemudi.

Dengan memanfaatkan teknologi sensor, maka kita dapat melakukan pemantauan secara realtime dari data pengemudi, sehingga dapat dikembangkan sebuah alat yang mampu mendeteksi kondisi pengemudi yang mengalami microsleep. Alat ini mendeteksi citra pengemudi yaitu:
- Deteksi keberadaan mata
- Deteksi mata terbuka atau tertutup
- Deteksi kantuk
Dengan informasi ini, alat pendeteksi microsleep akan melakukan peringatan berupa suara alarm kepada pengemudi. Durasi yang digunakan sebagai acuan sistem deteksi kantuk diambil dari teori microsleep yang yang menyatakan bahwa durasi mata tertutup orang mengantuk adalah lebih dari 3 detik, hingga ada yang sampai dengan 10 detik.
Pada tampilan monitor terdapat juga durasi atau waktu yang digunakan untuk menghitung saat pengendara menutup mata dan setelah menutup mata apabila mata terbuka lagi maka durasi atau waktu akan kembali ke angka 0 detik. Dengan dikembangkannya alat ini, kita mengharapkan dapat menekan angka kecelakaan yang disebabkan oleh microsleep.
Sumber:
- Nugraha Nana.2020.”Perancangan Kampanye Untuk Keselamatan Berkendara Dengan Menghindari Microsleep Melalui Media Animasi Motion Graphic” dalam Laporan Pengantar Tugas Akhir (BAB II)
- Saputra, Aji Cahya.2021.”Deteksi Kantuk Pengendara Roda Empat Menggunakan HAAR CASCADE CLASSIFIER dan Convolutional Neural Network” dalam JEECOM, Vol.3, No.1 (hlm.1-7).
- Sugiharto, Wibowo Harry.2019.”Pemodelan Alat Pencegah Microsleep Sebagai Upaya Mitigasi Kecelakaan Transportasi” dalam Jurnal Sains Komputer & Informatika (J-SAKTI), Vol.3 No.1 (hlm. 11-19)
- Nugraha Panji.2020.”Microsleep Saat Nyetir Bisa Terdeteksi, Langsung Bangun Pakai Alat Ini”,https://otomotifnet.gridoto.com, Diakses pada 09 Maret 2022
- Undang-undang No.22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
Sangat bermanfaat sekali, jadi tau apa yang harus di lakuin ketika sedang ngantuk dijalan <3