Kecelakaan kerja tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa faktor penyebab kecelakaan kerja dapat terjadi, salah satunya adalah pelanggaran K3 (keselamatan dan kesehatan kerja). Pelanggaran terjadi jika ada ketidaksesuaian antara standar dengan kenyataan di lapangan. Di Amerika, OSHA telah mengurutkan 10 pelanggaran K3 tertinggi di Amerika.
Gambar Ilustrasi Pelindung Mata dan Wajah
Sumber : https://www.ishn.com/ext/resources/Issues/September2012/ISHN0912_CS_pic_422px.jpg?1346872538
Berikut daftar 10 pelanggaran K3 tertinggi di Amerika versi OSHA:
10. Penggunaan Pelindung Mata dan Wajah – 1.536 pelanggaran
9. Pelindung Mesin – 1.972 pelanggaran
8. Pelatihan Bahaya Jatuh dari Ketinggian – 1.982 pelanggaran
7. Kendaraan Angkat Angkut – 2.294 pelanggaran
6. Tangga tidak Aman – 2.812 pelanggaran
5. Lockout/Tagout (LOTO) – 2.944 pelanggaran
4. Perlindungan Pernapasan – 3.118 pelanggaran
3. Perancah – 3.336 pelanggaran
2. Komunikasi Bahaya – 4.552 pelanggaran
1. Alat Pelindung Diri Bahaya Jatuh dari Ketinggian – 7.270 pelanggaran
Gambar Ilustrasi Penggunaan Tangga Tidak Aman
Sumber : https://i.pinimg.com/originals/60/99/d5/6099d5f8a83c2f0cc31b75e8e6870fc1.jpg
10 pelanggaran K3 diatas adalah yang terjadi di Amerika. Ini membuktikan, bahwa dengan adanya standar, tidak serta merta dapat menekan jumlah pelanggaran yang terjadi di tempat kerja. OSHA sudah memiliki standar yang cukup baik, namun jika implementasi di lapangan masih banyak pelanggaran K3, angka kecelakaan akan terus muncul.
Pelanggaran K3 di Indonesia
Lantas bagaimana di Indonesia? Angka kecelakaan kerja berdasarkan data BPJS Ketenagakerjaan di Indonesia untuk tahun 2017 mencapai angka 123.000 kasus ! Luar biasa, melihat tren angka kecelakaan yang makin meningkat sebesar 20% dibandingkan dengan tahun 2016.
“Prestasi” ini sebaiknya dihentikan. Bagaimana cara yang tepat untuk mencegah kecelakaan kerja? Program K3 yang efektif dan tepat sasaran seharusnya menjadi kiat utama menurunkan angka kecelakaan kerja. Untuk membuat program K3 yang efektif salah satunya bisa dengan cara mengidentifikasi jenis-jenis pelanggaran K3 yang terjadi. Seperti yang dilakukan OSHA di Amerika.
Dengan mengetahui jenis pelanggaran yang banyak terjadi di lapangan, kita dapat membuat program K3 yang efektif untuk menekan angka kecelakaan kerja di Indonesia. Jika pemerintah belum memulai ini, kita sebagai praktiksi K3 seharusnya bisa memulai lebih dulu. Dalam lingkup yang lebih kecil tentunya misalnya di tempat kerja kita.
Kita bisa melakukan identifikasi terhadap jumlah pelanggaran tertinggi di tempat kerja kita yang tidak sesuai dengan standar perusahaan. Sehingga kita dapat menerapkan program K3 yang efektif untuk dilakukan. Outcome yang dituju tentu menurunnya angka kecelakaan kerja di tempat kerja.
Penulis : Permana Eka Satria
Referensi
- Valentic, Stefanie. 2018. NSC 2018: OSHA’s Top 10 Violations for 2018. Diakses dari https://www.ehstoday.com/osha/nsc-2018-oshas-top-10-violations-2018
- Saut, Prins David. 2018. Angka Kecelakaan Kerja RI Meningkat ke 123 Ribu Kasus di 2017. Diakses dari https://finance.detik.com/moneter/d-3853101/angka-kecelakaan-kerja-ri-meningkat-ke-123-ribu-kasus-di-2017