Aspek PersonalKompetensi K3

Kisah Karir Alvin Alfiyansyah, Sang Process Safety Expert : Dari Universitas Swasta, Mailing List Hingga Perusahaan Minyak Kelas Dunia

Pada tahun 2000, saya lulus S1 telat sedikit. Saya mengalami dilema karena otomatis akan jauh dari orang tua, dari pacar, dari keluarga. Yang terberat saat itu adalah dari pacar, karena saya merasa dan tahu bahwa bila tidak berjodoh, pasti akan putus!

Hihihi, biarlah itu berlalu.

Sebelum kerja

Berusaha sendiri atau membuka usaha, saya tidak memiliki modal. Satu-satunya jalan yaitu cari kerja.  Jika kita memang tujuannya cari kerja, cari kapal kecil juga tidak apa bila ada dan mau mengangkut kita.

Sejak awal kuliah tujuan saya memang inginnya kerja di sektor migas.

Untuk langsung masuk ke perusahaan besar saat itu tidak mungkin karena sudah ratusan lamaran saya kirim belum ada yg nyangkut ditambah saya lulusan S1 PTS tidak ternama, akreditasi saat itu seadanya, IPK dibawah 3.00.

Akhirnya saya saat itu ngamen dan ngisi kontrak band kecil di McD BIP Bandung. Dengan catatan, supaya saya ngga minta lagi sama orang tua dan bisa beli sesuatu sendiri. Kerasa banget duit cekak saat itu.

Ternyata dengan banyak ngobrol jadi tahu, sektor migas ada namanya perusahaan vendor dan perusahaan EPC. Ini adalah langkah sebelum saya bisa masuk ke perusahaan KKKS atau owner/operator lapangan migas.

Awal kerja

Saya ngelamar dan akhirnya dapat kerja di perusahaan vendor peralatan lab dan lapangan migas. Belajar jadi sales engineer, technical representative, belajar soal purchasing dan procurement secara umum, isi dokumen pembelian dan cara berjualan.

Saat itu, saya tahu ada berbagai mailing list teknik yang bisa saya ikuti untuk menambah ilmu dan pengetahuan.

Tidak patah semangat, saya mencoba juga untuk tetap melamar ke EPC company dan operator migas. Akhirnya dapat 1.5 tahun di tahun 2002, kemudian jadi Jr. Process Engineer dan ditawari untuk berangkat ke cabang Balikpapan karena kantornya baru.

Why not? daripada nganggur? Ini perusahaan kedua saya.

Saat itu, saya masih menemukan principal engineer asli dari Perancisnya di kantor cabang plus lead India. Hal yang saya “curi” adalah kitab dan buku apa saja sebagai process engineer, jika perlu hack komputer kantor mereka saat cuti dengan ilmu seadanya namun tidak secanggih sekarang saat itu (jangan ditiru). 😊

Semua buku engineering asli dari Prancis yang ada versi bahasa Indonesia saya scan atau copy dengan minta tolong office boy dan document control yang tentu saya traktir sebagai tanda terimakasih banyak. Bisa dibilang ilmu yang saya punyai saat itu ilmu teknis dari buku Prancis asli.

Alhamdulillah masuk sebagai Jr. Engineer. Dalam waktu 4 tahun lebih, saya sempat dapat kepercayaan promosi jadi project leader, acting lead engineer process and safety dan seterusnya.

Mulailah saya aktif bertanya sebagai junior engineer di berbagai mailing teknis baik dalam dan Luar Negeri (LN). Tak dinyana malah ditawarin jadi koordinator cabang Kaltim untuk sebuah organisasi profesi migas ternama saat itu, yang saat ini masih sangat eksis namun kiprahnya terlalu elit karena berlaga di level pejabat perusahaan dan para pejabat di lintas kementerian saat ini.

Alhamdulillah masih dipercaya ditugasi sampai saat ini sebagai salah satu moderator bidang keahlian khusus HSE dan salah satu admin telegram group nya saat ini, yaitu komunitas migas Indonesia (KMI).

Tahun 2003 tersebut saat ditawari menjadi ketua atau koordinator wilayah Kaltim, ya saya ambil aja karena siapa tahu ini langkah saya cari kesempatan baru. Benar saja, saya jadi mengenal banyak orang terutama di perusahaan klien/operator lapangan migas.

Saya terus aktif dan buat tulisan atau artikel di berbagai kesempatan.

Di tahun 2003, saya mulai mengenal yang namanya process safety (keselamatan proses), HSE dan Security. Entah mengapa saya malah jatuh cinta dan merasa passion saya alias semangat saya setiap hari berangkat kerja atau melihat berita adalah hal HSE.

Sejak saat itu saya juga aktif mencari lowongan yang fokus ke keselamatan proses, safety engineering, ataupun HSE.

Sejak tahun 2004-2008 dengan aktif memberi saran, solusi, rekomendasi teknis dan non teknis di berbagai media, alhamdulillah jadi dikenal dan malah dapat kesempatan interview dan test masuk jadi pegawai di hampir semua KKKS di Indonesia, kecuali CNOOC, PetroChina dan dua lagi yang saya lupa namanya.

Alvin Alviansyah di Perusahaan Minyak
Ilustrasi Kilang Minyak

Saya pun aktif memberikan kuliah tamu tatap muka untuk berbagai universitas dan perguruan tinggi di Kalimantan Timur.

Karena kontak dengan rekan, kenalan, dan orang dari berbagai level dan berbagai profesi, saya pun paham kunci keberhasilan lain dalam hidup adalah mempunyai dan paham cara membuat resume dan CV singkat yang tajam dan informative. Selain tetap beribadah berdoa kepada Yang Maha Kuasa dan selalu minta doa restu orang tua dan keluarga.

Di tahun 2003, saya tersadar memang kesempatan kadang tidak datang dua kali. Jika ada kepercayaan dan kesempatan yang bagus dan langka ambil saja, memang saya sudah gabung dimailing list K3LH dan HSE-Club-Indonesia sejak 2002 namun baru aktif di awal 2003 karena belajar dulu apa itu HSE, apa yang menjadi kekuatan dan bedanya dengan ilmu lain, dan apa manfaatnya.

Mailing List HSE dan Migas

Jika diurutkan mailing list besar di sektor migas dan HSE saat itu adalah sesuai urutan berdiri atau terbitnya adalah:

  1. K3LH (Dr. Sudjoko Kuswadji – 2001)
  2. Migas_Indonesia (alm. Ir. Swastioko Budhi Suryanto – 2001)
  3. HSE-Club-Indonesia (Ahmad Dahlan, PHM, 2001)
  4. IIPS (Darmawan A Mukharror, independent, 2003)

Dan lain lain seperti IATMI, dan seterusnya yang saya tidak ikuti.

Di mailing list ini, saya sudah kenal lama dengan berbagai senior ataupun tokoh HSE yang aktif dalam dunia mailing saat itu yaitu Hanifa M Denny (anggota DK3N saat ini 2020) sejak beliau masih kuliah di US, Dr. Chandra Satrya (Dosen FKM K3 UI), Dr. Sudjoko Kuswadji, Bro Ahmad Dahlan, Bro Darmawan, Pak Sahat dan Pak M. Yusuf dari Depnaker (atase naker Qatar saat ini), yang mana akhirnya kolaborasi proyek kecil-kecilan seperti integrasi sertifikasi perusahaan hal ISO 9001, ISO 14001, OHSAS 18001 (sekarang ISO 45001) sudah pernah di kerjakan bersama sejak tahun 2004 berserta Cak Roslinormansyah juga terlibat sebagai anggota tim.

Tahun 2004, saya pernah menghadiri seminar sekaligus kongkow pertama mailing list K3LH di ITB bersama Dr. Sudjoko, tahun 2003-2004 banyak kegiatan seminar maupun kegiatan teknis KMI.

Dalam hal ini, ternyata ada organisasi elit lainnya yang sebenarnya juga punya fokus di engineering dan HSE namun tidak bisa saya masuki karena super ekslusif dan generation gap yang sangat jauh saat itu seperti IATMI, IAKKI, A2K4, dan seterusnya. Namun, berita dan kegiatannya saya terus ikuti dan saya yakin suatu saat bisa kenal dengan tokoh tokohnya dengan tetap Istiqomah melanjutkan kegiatan di mailing list dan di KMI.

Alhamdulillah, saat ini tokoh tokohnya yang masih aktif sudah kenal semua, seperti Pak Soehatman Ramli, Pak Satrio Pratomo, dan seterusnya.

Di tahun 2007-2008, banyak organisasi profesi K3 yang didirikan dan saya jadi saksi perdebatannya di mana sempat dihubungi jadi mediator antara pendiri organisasi yang memakai mailing list untuk merekrut anggota dan berorganisasi dengan pendiri mailing list. Pada akhirnya, mereka ini tidak berkolaborasi dan jalan sendiri sendiri.

Di Desember 2019 lalu, semua data di mailing list sudah musnah dihapus oleh yahoo. Semua sejarah dan data mailing list yang tersimpan tidak dapat diakses lagi.Sedih, bangga, maupun kangen dengan masa masa tersebut dimana di dua mailing list yang saya ikuti sudah menjadi organisasi profesi resmi.

Melanjutkan karir

Balik ke tahun 2006, saya pun langsung dapat tawaran  menjadi SHEQ advisor di EPC lain dan ada peningkatan benefit, saya ambil karena ingin belajar hal yg baru sesuai passion saya yaitu HSE dan Process Safety.

Secara terus menerus, saya dapat kesempatan interview dan test di dua KKKS. Sewaktu diantar menuju ruang interview oleh HR/Recruitment officer, saya sempat ditanya “Mas Alvin, beneran lulusan Itenas Bandung angkatan XX?”

Saya jawab: “Iya bener Mbak, kenapa memangnya bertanya hal ini?”

Si Mbak: “ooh, kami terpaksa buka dan buatkan tambahan nama perguruan tinggi baru karena sebelumnya tidak ada nama perguruan tinggi itu, dan juga IPK anda tidak terlalu tinggi tapi ada user yang merekomendasikan langsung Mas Alvin.”

Saya jawab “alhamdulillah, kalo gitu saya buka jalan bagi orang lain”, sambil senyum 🙂.  Si mbak juga balas senyum😇. Ini kejadian pertanyaan yg sama di dua KKKS yg berbeda.

Macam-macam interview dan model test saya lalui di setiap tahun dengan kesempatan di berbagai perusahaan.

Saya juga jadi tahu dan bisa mengendus style manajemen HR yg kurang profesional walau di perusahaan besar pun dengan banyak mengikuti tes tersebut.

Sampai akhirnya di perusahaan keempat ditahun 2007, saya di test untuk kerja di operator/client lapangan migas, saya ditest utk 2 posisi yakni

  1. a) facility engineer dan
  2. b) project safety engineer yg akan mereview semua MOC dan capital project.

Saya akhirnya diproses dan lolos di posisi b).

Di perusahaan ke empat ini, IPK minimumnya saya masuk memenuhi syarat (minimal 2.75) dibanding perusahaan KKKS lainnya yang mengharuskan minimum 3.00.

Masuk bekerja kurang lebih setahun, alhamdulillah mendapat promosi sebagai champion atau leader sebagai safe work practice champion.

Di tahun 2008 – 2011, ketika perusahaan mencari kandidat pegawai, atasan saya pun alhamdulillah percaya untuk mencarikan kandidat dan menyeleksi resume dan CVnya setiap tahunnya.

Terima kasih untuk rekan rekan yang pernah mempercayakan resume dan Cv nya pada saya walau mungkin lebih banyak diantara Anda yang tidak sukses ke tahap selanjutnya. Namun, saya percaya Anda semua sudah di jalan sukses masing-masing.

Beberapanya yang sukses adalah adik Syamsul Arifin dan adik Makhrus Shofi.

Akhirnya setelah didalam perusahaan keempat terus belajar dan tahu ada 2 jenis karir yakni jalur struktural/pemimpin dan jalur profesional/fungsional sepanjang masa.

Bekerja di luar negeri

Menimbang berbagai hal saya pun ingin menjelajah dunia luar NKRI bersama keluarga.

Saya pun tertarik ingin berkarir sebagai expatriat sejak dapat kesempatan di tahun 2004 dan di tahun 2009 saya diterima sebagai expatriat yang mana saya tidak ambil karena pendapatan tidak jauh berbeda dengan apa yang saya dapatkan di perusahaan keempat.

Di akhir tahun 2011, saya dapat kesempatan itu dan konfirmasi di pertengahan tahun 2012 sampai betah berkarir di perusahaan yang sama sampai tahun ini yaitu di BUMN perusahaan gas ternama di dunia. Pada tahun lalu, saya masih berada di jalur profesional tertinggi didalam perusahaan, dan tahun ini kembali ke jalur struktural.

Sampai saat ini, saya masih aktif di berbagai organisasi profesi, walau sudah tidak pakai mailing list lagi, namun whatsapp grup dan telegram grup.

Bila sempat saat mudik, saya ikuti kegiatan seminar atau memberikan pelatihan dan kuliah atas nama organisasi profesi tertentu ataupun sebagai pribadi independen HSE professional.

Alhamdulillah, lebih lagi saya ucapkan terutama bila saat mudik sempat berkompetisi menulis paper dan mempresentasikannya, mendapat calon mahasiswa bimbingan jarak jauh jalur tidak resmi seperti Mas Erwin Nusantara Regas, meresensi membahas isi buku dan membuat pengantarnya seperti dari Pak Arief Zulkarnain, dan sebagainya.

Jadi, saya cerita hal ini supaya Anda yg merasa lulusan PTS/PTN tidak ternama jangan putus asa dan merasa inferior dengan lulusan PTN ternama apalagi jika IPK minimum maka anda harus lebih kreatif dan percaya diri dengan upaya anda mencari rejeki.

Dengan keyakinan, doa, networking dan upaya terus meng-upgrade diri pasti setiap orang akan menemukan jalan terbaiknya.

Terakhir juga di satu KKKS saat interview si HR nya nanya juga Mas Alvin beneran lulusan …?

Saya jawab “iya, kenapa mbak?”

Mbak “oh sebab style dan gaya anda sama aja dengan lulusan …  (disebutnya semua nama PTN terkenal).

Saya senyum aja (dalam hati saya jawab: “lah saya lulusan teknik yg sama juga dengan mereka, opo salahku kalo aku lulus dari PTS ?” Sambil senyum dalam hati)

Makanya saya bingung kalo ada yg masih merasa inferior dan malu gabung di media medsos ini seperti telegram ini.Bertanya saja tidak berani, nimbrung di diskusi segan, lalu gimana mau terlihat untuk direkrut atau dibayar sebagai profesional jika Anda tetap diam, seperti buih di lautan.

Setidaknya, saya percaya dengan berani bertanya dan berani nimbrung mungkin adalah salah satu cara kita tampil utk memikat dan mencari peluang rejeki seperti pekerjaan.

Bila sudah dikenal atau mengenal orang maka jurus selanjutnya adalah merawat networking yang ada, teruslah asah networking ke level manager, GM, VP, dan Direktur pun kita upayakan dengan cara terbaik yang kita miliki.

Hikmah cerita

Akhir cerita:

  1. Jadilah pribadi, kandidat dalam hal profesi, profesional yang unik, berbeda dan punya nilai tambah.
  2. Punyai resume dan CV singkat yang tajam dan informatif mengenai keahlian dan kelebihan diri kita.
  3. Selalu berusaha berdoa kepada Yang Maha Kuasa dan minta restu orang tua dan keluarga.
  4. Fleksibel atau lentur dalam bergaul, rawat dan perluas jaringan pergaulan baik secara pribadi maupun profesional.
  5. Tunjukkan selalu integritas, dan profesionalitas kita dalam berbagai hal dan di berbagai kesempatan.
  6. Tidak mudah baper, respect hargai orang lain, dan jawab pertanyaan sesuai kemampuan dan tetap dengan integritas.
  7. Ajak dan ajak setiap orang untuk berlomba beribadah menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.
kisah alvin alviansyah
Ilustrasi kesuksesan

Terimakasih bagi semua keluarga, senior, rekan, sahabat, sobat semua yang pernah memberikan kepercayaan untuk berbagai hal ataupun menghiasi semua hari-hari kami sekeluarga dalam 20 tahun berkarir, berkelana, di berbagai kota dan negara, dan bekerja sampat saat ini.

Saya berdoa berharap kita semua sekeluarga diberi kesehatan kebahagiaan terbaik.

Jumat, 03 April 2020

Alvin Alfiyansyah

Ahli Keselamatan Proses dan Professional HSE Mentor

Baca Tulisan

Alvin Alfiyansyah

More than 18 years experience of Project Technical Safety Review for various phases of projects, safe operation and maintenance, HSE management system improvement with process engineering, process safety, safety engineering and HSEQ approach

9 Comments

  1. Saya sangat tertarik dengan perjalanan karir Bpk. Alvin dan banyak ilmu di salah satu WAG HSE yang sangat antusias dengan gebrakan – gebrakan artikel yang dikirim berdasarkan hasil pengalaman dibidang proces safety dll.. terimakasih Pak. Alvin semoga ilmu yang di anugrahi oleh Allah SWT.

  2. Saya kenal bapak Alvin di Qatar orangnya asik, cepat tanggap dalam urusan sosial dan komunitas. Enggak kenal langsung dalam urusan karir sih tapi karirnya sudah moncreng sejak awal. Lanjut pak Alvin… or kita biasa Kak Alvin… 😉

  3. Keren bro Alvin.
    Btw kita dulu crosspath di Pasir Ridge ya?

  4. Semoga saya bisa seperti Bpk. Mohon bimbingan nya pak. Saya Joel Hendri from Dumai.

  5. mas Alvin ceritanya seprti saya, bukan dari lulusan PTN terkenal, cuma bedanya mas Alvin bagus dan focus..
    kalo aku juga diluar negri, soalnya kalo ngelamar dalam negri engga laku laku kayanya, mungkin karena bukan dari ptn terkenal, salam Om Alvin.. dari Qatar

  6. Alhamdulillah bro daeng Muhammad Ruslailang, tidak pernah ilang kok dari ingatanku kita pernah cross path di Pasir Ridge 😉🙂 Semoga selalu sehat buat kita semua

Back to top button