Aspek TeknisK3 Mesin

LOTO : Penerapan Lock Out Tag Out

LOTO merupakan kependekan dari lock out tag out.  LOTO digunakan untuk mengendalikan energi berbahaya ketika bekerja. Apa itu pengertian LOTO? Energi apa yang harus dikendalikan? Bagaimana cara menggunakan LOTO? Simak penjelasan lebih lanjut mengenai LOTO dalam tulisan ini.

Definisi atau Pengertian LOTO

Definisi LOTO (lock out tag out) tidak banyak dijelaskan dalam regulasi terkait keselamatan dan kesehatan kerja di Indonesia. Menurut Keputusan Menteri Permukiman  dan Prasarana Wilayah nomor 384 tahun 2004 tentang Pedoman Teknis Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Tempat Kegiatan Konstruksi Bangunan, Lock-out adalah penguncian pada pusat kendali (control point) dan pemasangan pernyataan tertulis menyatakan bahwa suatu alat tidak boleh dioperasikan sementara waktu yang bertujuan untuk menjamin kondisi tempat yang aman sehingga pekerja dapat melaksanakan tugasnya secara aman di tempat kerjanya atau pada fasilitas kerjanya harus khawatir ‘alat kerja’ dioperasikan pada saat ia ada di sana yang dapat mengancam keselamatan dan bahkan jiwanya.

Sedangkan OSHA, selaku organisasi internasional yang sering dijadikan referensi dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja, mendefinisikan LOTO sebagai berikut:

“Lockout/tagout” refers to specific practices and procedures to safeguard employees from the unexpected energization or startup of machinery and equipment, or the release of hazardous energy during service or maintenance activities.1

Tagout devices, by contrast, are prominent warning devices that an authorized employee fastens to energy-isolating devices to warn employees not to reenergize the machine while he or she services or maintains it. Tagout devices are easier to remove and, by themselves, provide employees with less protection than do lockout devices.

Menurut OHSA, lockout berarti praktek spesifik dan prosedur untuk menjaga pekerja dari energisasi mesin secara tiba-tiba atau mesin dan peralatan yang menyala tiba-tiba atau pelepasan energi berbahaya dalam aktivitas servis atau pemeliharaan. Tagout berarti peralatan peringatan yang digunakan pekerja berautorisasi dengan cara dipasang pada peralatan isolasi energi untuk memberikan peringatan pekerja guna tidak mengaktifkan mesin ketika dia menggunakan atau memperbaiki mesin tersebut.

Tujuan LOTO

Tujuan LOTO bisa disimpulkan sebagai berikut:

  • mengidentifikasi sumber energi yang berbahaya
  • Mengisolasi energi berbahaya
  • Memastikan energi berbahaya tidak bisa dinyalakan oleh orang lain
  • Mencegah kecelakaan kerja terutama pada saat perbaikan dan pemeliharaan mesin

Lock out-Tag out (LOTO) bertujuan untuk mengendalikan sumber-sumber energi yang berbahaya. Cara ini dapat menjadi isolasi pada sumber listrik kinetis dan potensial, kimia, panas, hidrolik, pnuematik, serta energi gravitasi yang disebabkan oleh perbaikan alat, penyesuaian atau pemindahannya (OSHA Standard 29 CFR 147).

LOTO difungsikan untuk menyediakan pekerja dengan perlindungan dari energization secara tiba-tiba, penghidupan energi, atau juga pada proses penyimpanan dan pelepasan energi ketika melakukan aktifitas perbaikan dan pemeliharaan. LOTO juga dapat memisahkan 2 tipe aktivitas di tempat kerja yaitu aktivitas perbaikan/pemeliharaan dan aktivitas produksi normal.

Aktivitas produksi normal adalah mode ketika mesin selaku sumber energi atau peralatan yang dioperasikan untuk melakukan proses pembuatan produk atau digunakan untuk membantu proses pembuatan produk. Pada aktivitas ini, bahaya-bahaya keselamatan kerja dapat saja muncul seperti tersayat/terpotongnya bagian tubuh atau juga bahaya akibat pergerakan mesin sehingga dapat menyebabkan risiko kecelakaan kerja akibat terjepit mesin.

Pada akitivitas produksi normal, risiko-risiko keselamatan kerja akibat sumber-sumber energi berbahaya sebenarnya sudah dikendalikan dengan adanya pelindung pada setiap mesin. Akan tetapi, pelindung mesin itu tidak akan dapat mengendalikan risiko keselamatan kerja apabila terdapat proses perbaikan atau pemeliharaan mesin karena operator yang melakukan perbaikan harus melepas atau menerobos pelindung tersebut, menempatkan anggota tubuhnya di area dimana ia dapat terpajan lepasnya energi secara tiba-tiba atau juga adanya risiko mesin yang ia diperbaiki dapat dinyalakan oleh orang lain tanpa pemberitahuan ia. Dalam kasus ini, LOTO dapat melindungi operator yang melakukan perbaikan atau pemeliharaan dari risiko-risiko yang telah disebutkan sebelumnya.

Aktivitas perbaikan/ pemeliharaan didefinisikan sebagai kegiatan di tempat kerja yang meliputi kegiatan pemasangan, setting up (pemanasan mesin), pemeriksaan, penyesuaian mesin, perbaikan, penggantian, membangun, serta modifikasi. Ketika dalam proses perbaikan/pemeliharaan mesin-mesin selaku sumber energi dimatikan sehingga menyebabkan proses produksi terkait dapat berhenti. Hal ini dapat menyebabkan operator perbaikan/pemeliharaan dapat terpajan oleh terlepasnya energi secara tiba-tiba. LOTO merupakan salah salah satu tindakan pengendalian yang tepat untuk untuk mencegah energi yang lepas secara tiba-tiba karena teraktivasi atau dihidupkannya mesin ketika proses perbaikan/pemeliharaan (OSHA Standard 29 CFR 147).

LOTO tidak diterapkan pada situasi di mana pajanan kepada bahaya dari sumber energi (mesin), baik energi yang aktif atau tidak, dapat dengan mudah dikontrol dengan melepaskan kabel sumber listrik mesin dari saklar listrik atau ketika kabel yang terlepas itu berada dalam kontrol sepenuhnya dari petugas perbaikan yang me-non aktif-kan mesin (Erickson,1996). Namun, petugas K3 diharuskan untuk benar-benar memperhatikan pilihan ini karena banyak keadaan ketika pekerja berpikir bahwa dia telah melakukan pengendalian efektif melalui melepaskan kabel dari sumber listrik, tapi kenyataannya  pekerja itu belum/tidak melakukannya sehingga dapat timbul risiko ketika ada pekerja lain yang dapat kembali mengaktifkan mesin tersebut.

Jenis Energi yang Bisa di Lock Out Tag Out

Apabila kita berbicara LOTO, maka kita tidak bisa memisahkannya dari pengendalian energi. Adapun energi yang bisa dikendalikan adalah:

  • Energi listrik, seperti aliran listrik di kabel, lampu, panel, dan sebagainya
  • Energi mekanik, seperti gerakan putaran mesin, konveyor, panas dari mesin dan sebagainya
  • Aliran dalam pipa, seperti cairan berbahaya di pipa,  aliran angin dalam pipa dan sebagainya
  • Energi potensial, seperti benda yang diletakkan pada ketinggian, gerakan mesin yang tiba-tiba berhenti karena distop oleh suatu benda, dan lain-lain.

Bentuk Lockout Tagout

Piranti keras dasar yang termasuk ke dalam program pengendalian energi meliputi 3 jenis alat (Erickson,1996):

  1. Alat mengisolasi energi (isolating device), alat ini berfungsi untuk mencegah transmisi atau terlepasnya energi yang berbahaya. Contoh dari alat ini termasuk circuit breaker, panel energi, tombol pemutus hubungan listrik serta line vavlve.
  2. Alat pengunci (lockout device), alat ini menggunakan kunci atau kombinasi untuk memastikan alat isolasi energi berada dalam kondisi yang aktif.
  3. Label (tagout device), alat ini merupakan label atau tanda yang mencolok yang dapat mengkomunikasikan peringatan bahwa mesin atau peralatan yang dipasang label tersebut, tidak dapat dioperasikan hingga label dilepas.

LOTO memiliki peraturan khusus terkait dengan standar gembok (lock) dan label (tags). Peraturan tersebut termasuk yang terkait dengan kekuatan,daya tahan terhadap tekanan temperatur lingkungan, kelembapan dan tingkat pengaratan, warna dan bentuk gembok serta format cetak dan legenda dari label (Erickson,1996).

Set loto
Lock out station

Beraneka macam lock out tag out

Beraneka macam lock out

tagout tag out

Contoh Tag Out

Anda bisa mendownload template tag out di sini

Berikut adalah Poin Penerapan Terbaik dalam LOTO yang pernah saya temui:

  1. Buat Pemetaan semua mesin/tombol yang menggunakan LOTO beserta dengan jenis LOTO yang digunakan
  2. Siapa yang memasang LOTO dia yang harus melepas LOTO
  3. Masing-masing teknisi harus punya LOTO yang terdapat namanya
  4. Berikan sign Lockout point dalam setiap titik yang harus menggunakan LOTO
  5. Record book LOTO harus selalu diisi sebagai bukti penggunaan LOTO

Prosedur LOTO

Bagian penting dari LOTO adalah prosedur LOTO harus menggunakan langkah yang tepat selama masa-masa perbaikan dari mesin untuk mencegah kecelakaan yang bersumber dari terlepasnya energi. Masing-masing prosedur harus diatur sesuai dengan masing-masing karakteristik dari mesin, namun jika memang dalam suatu pabrik banyak memiliki mesin yang sejenis,seperti di pabrik pengolahan plastik, maka prosedur yang sama dapat digunakan.

Sebelum melakukan prosedur pengendalian energi, petugas K3 harus mengidentifikasi semua mesin atau peralatan yang dapat mengeluarkan energi secara tiba-tiba dan menimbulkan kecelakaan ketika masa perbaikan. Jenis-jenis energi harus benar-benar diperhatikan seperti enegi mekanik (misalnya: tekanan dan torsi), hidrolik, pneumatik, kimia, panas, gravitasi serta listrik (Erickson,1996).

Prosedur pengendalian energi harus mencakup informasi berikut (Erickson,1996):

  • Nama perusahaan pembuat mesin/peralatan yang akan dikendalikan energinya. Petugas K3 juga disarankan untuk memberikan kode dalam setiap mesin termasuk mesin yang ingin dikendalikan energinya. Biasanya, daftar nama mesin dan kode yang diberikan akan termasuk pada lampiran pada laporan program LOTO.
  • Pernyataan kondisi spesifik yang sedang dilakukan seperti: general maintenance (pemeliharaan umum), maintenance requiring disassembly (pemeliharaan yang membutuhkan pelepasan bagian tertentu), atau annual shutdown and inspection (inspeksi dan pe-non aktif-an tahunan).
  • Identifikasi dari berbagai macam tipe dari energi aktif dan energi yang disimpan (stored energy) termasuk pada jumlah setiap jenis energi (misal: volt, psi, derajat fahrenheit). Bahaya energi kimia harus diidentifikasi berdasarkan jenis dari bahayanya seperti: corrosive,explosive atau toxic gas.
  • Petunjuk spesifik untuk mematikan mesin, isolasi, blocking, dan mengamankan mesin atau peralatan untuk mengendalikan energi yang berbahaya. Prosedur dasarnya meliputi penggunaan: (a) gembok, (b) label peringatan atau (c) restraining devices (peralatan untuk menahan seperti rantai atau jeruji, (d) kombinasi dari ketiganya.
  • Petunjuk spesifik untuk mencoba mesin atau peralatan untuk mengetahui tingkat efektifitas dari LOTO
  • Persyaratatan lain untuk memastikan keselamatan dari personel termasuk persyaratan terkait dengan pakaian pelindung dan persiapan sebelum pemeliharaan yang lain
procedure simple LOTO
prosedur sederhana LOTO

(Sumber : OSHA Standard 29 CFR Part 1910.147)

Adapun tahap-tahap berurutan dalam mengisolasi energi adalah sebagai berikut:

  1. Pemberitahuan mengenai personel yang terkena dampak. Tujuan dari tahap ini adalah memberi informasi kepada pekerja yang terkena dampak agar meminimalisasi kemungkinan cidera.
  2. Persiapan untuk mematikan mesin. Tujuan dari tahap ini adalah memastikan semua energi yang terhubung dengan mesin, baik aktif ataupun pasif, sudah benar-benar dikendalikan.
  3. Mematikan mesin.
  4. Isolasi mesin atau peralatan.
  5. Pemberian peralatan LOTO.

Anda men-download file terkait LOTO:

  • Contoh Prosedur LOTO
  • Contoh Prosedur LOTO 2
  • Contoh checklist LOTO

Tahap Lock out Tag out dengan PI-SANG SI-KA

Untuk lebih mudah, kita bisa menerapkan LOTO dengan 4 tahap yang bisa disingkat dengan Pi-Sang Si-Ka. Penjelasannya adalah sebagai berikut:

  • Pi –> PIsahkan : Pisahkan energi dari sumbernya. Misalnya, kita menutup valve angin untuk memastikan angin tidak membahayakan ketika nanti ada pekerjaan yang melibatkan pipa angin, kita menurunkan switch untuk mencegah listrik tinggal di jalur kabel yang kita perbaiki, kita menekan tombol off untuk memastikan mesin tidak bergerak ketika diperbaiki.
  • SANG –> PaSANG: Pasang gembok LOTO
  • SI –> DiSIpasi : Mengeluarkan energi sisa yang mungkin masih ada di sekitar sumber energi dan memastikan tidak ada energi sisa tersebut. Misalnya, mengeluarkan zat berbahaya (drain) setelah gembok LOTO dipasang, menghilangkan kondensat steam setelah valve steam ditutup, memeriksa kabel listrik dengan multi tester.
  • KA –> VerifiKAsi : Meminta pihak safety atau atasan untuk memastikan LOTO yang dipasang sudah sesuai standard.

Referensi
Erickson, Paul A. (1990). Practical Guide To Occupational Health And Safety. San Diego: Elsevier Science.

Occupational Safety and Health Administration. (2002) Factsheet LockOut/TagOut. Wahsington: U.S. Departement Of Labor.

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

One Comment

Back to top button