Artikel Tamu K3K3 Transportasi

3 Langkah Aman Berkendara Ketika Mudik

Persiapan dan Tips Mudik dengan Safe Driving

Mudik adalah budaya di Indonesia. Mudik atau pulang kampung memang telah menjadi tradisi yang diwariskan dan dilestarikan sekian lama oleh masyarakat Indonesia. Jutaan orang bergerak bersama-sama menuju kampung halaman.

Apalagi tahun ini pemerintah telah melonggarkan aturan mudik tahun 2022 setelah pandemic

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 menerbitkan Surat Edaran (SE) Nomor 16 Tahun 2022, yang berlaku mulai 2 April 2022. Aturan ini mengatur soal ketentuan bagi pelaku perjalanan dalam negeri (PPDN) di masa pandemi Covid-19, termasuk saat mudik Lebaran 2022.

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan, aturan tersebut sebagai bentuk kepercayaan pemerintah terhadap masyarakat yang dinilai sudah taat dan patuh menjalankan protokol kesehatan. Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk menaati peraturan ini saat melakukan perjalanan dalam negeri dan mudik 2022.

“Pemerintah berharap melalui SE ini, masyarakat dapat berperan lebih dalam mencegah penularan COVID-19, terutama saat melakukan tradisi mudik lebaran Idul Fitri 1443 Hijriah,” kata Suharyanto dikutip dari siaran persnya, Minggu (3/4/2022).

“Kami mohon kepada masyarakat agar dapat menjaga kepercayaan ini dengan bersikap jujur, mematuhi peraturan yang ada, karena berani jujur itu sehat,” sambung dia.

Sayangnya seperti prinsip keselamatan kerja, semakin banyak faktor yang menimbulkan bahaya maka tingkat bahaya akan semakin tinggi. Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono mengatakan, selama Periode Lebaran 2020, Jumlah Kecelakaan Kendaraan Turun 31 Persen. Namun di tahun 2021, jumlah itu meningkat drastis.

Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Ahmad Ramadhan mengatakan bahwa hal tersebut diikuti dengan jumlah penindakan oleh kepolisian yang meningkat pada tahun ini.

Jumlah pelanggaran protokol kesehatan dan angka kecelakaan saat Operasi Ketupat 2021 di masa larangan mudik tahun ini naik hingga 100 persen bila dibanding tahun sebelumnya.

Tentu kita semua ingin mudik yang dan dan kembali dengan selamat, Berikut tips aman berkendara ketika mudik:

1. Patuhi Undang-Undang dan Peraturan Lalu Lintas

Sesuai peraturan lalu lintas, maka setiap kendaraan pribadi/mobil yang akan digunakan di jalan raya harus memenuhi peraturan kelengkapan kendaraan. Memenuhi ketentuan undang-undang ini selain terhindar dari ‘oknum polisi nakal’ juga meningkatkan keamanan dan keselamatan dalam berkendara

Pastikan kendaraan memiliki perlengkapan kendaraan yang cukup. Persyaratan teknis kendaraan mobil seperti tertuang di UU No 22 tahun 2009 yaitu:

Pasal 57

Perlengkapan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bagi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih sekurang-kurangnya terdiri atas:

a. Sabuk keselamatan;

b. Ban cadangan;

c. Segitiga pengaman;

d. Dongkrak;

e. Pembuka roda;

f. Helm dan rompi pemantul cahaya bagi Pengemudi Kendaraan Bermotor beroda empat atau lebih yang tidak memiliki rumah-rumah; dan

g. Peralatan pertolongan pertama pada Kecelakaan Lalu Lintas.

2. Biasakan Berkendara dengan Aman

Berkendara dengan aman bukan maksudnya harus pergi bersama dengan seorang Bapak bernama Aman, ya. Hehehehe; Kebiasaan berkendara dengan Aman (Safe Driving behavior) menurut Djemy Wagiu, Training & Operation Manager Transafe Indonesia artinya dalam mengemudi kita harus membiasakan diri untuk persiapan sebelum mengemudi. :

Ilustrasi Pemeriksaan di Bengkel sebelum Mudik ~Pexels
ilustrasi mudik-lukitantra

Periksa kendaraan sebelum perjalanan

Terutama jika akan digunakan untuk perjalanan jauh seperti mudik Trans – Jawa atau Trans – Sumatra, maka pemeriksaan kendaraan harus mendapat perhatian lebih. Sejumlah titik utama kendaraan yang harus diperiksa antara lain adalah:

  • Ban, periksa alur dan kedalaman ban. Setelah itu periksa tekanan ban dan indeks beban maksimum agar jangan sampai beban kendaraan overweight dengan jumlah penumpang yang banyak dan oleh-oleh untuk keluarga di rumah.

Baca Juga: Tread Wear Indicator

  • Air/ Cairan termasuk air aki, air wiper dan Air radiator. Pastikan indikator air dalam keadaan sesuai.
  • Lampu. Pastikan semua lampu-lampu dalam keadaan aktif dan menyala termasuk foglamp, lampu jauh, lampu rem dan lampu sen.
  • Oli. Untuk perjalanan jauh, disarankan untuk mengganti dengan oli baru. Pastikan juga untuk selalu memeriksa tingkat ketinggian oli dengan dipstick secara berkala dalam perjalanan.
  • Selang/Karet-karet. Jangan lupa untuk memeriksa karet dan selang untuk mencegah kebocoran dan akibat yang tidak diinginkan. Termasuk di sini adalah kampas dan sistem pengereman. Lebih disarankan untuk servis sedang sebelum berangkat mudik.

Baca Juga: Kecelakaan Di Perempatan Rapak

  • Jaga jarak aman

Sering ditemukan kejadian kecelakaan beruntun dikarenakan kendaraan yang di belakangnya tidak sempat menghindar. Djemy Wagiu kembali menyarankan untuk menjaga jarak aman 2-3 detik di belakang kendaraan lain.

Selain menjaga kemungkinan terjadinya tabrakan beruntun, keuntungan menjaga jarak dengan kendaraan di depan juga bisa memperkirakan jarak aman untuk mendahului kendaraan di depannya.

3. Jaga Kesehatan Fisik Saat Mudik

Selain menjaga kesehatan kendaraan, menjaga kesehatan fisik juga diperlukan. Apalagi jika mengemudi ber jam jam dan melalui jalan yang menanjak atau berliku.

  • Istirahat Cukup

Istirahat sangat dibutuhkan tubuh sebelum memulai maupun selama dalam perjalanan mudik. Djemy Wagiu, yang sering dipanggil Pria Tampan dari Timur oleh koleganya menyarankan untuk istirahat cukup selama 8 jam sebelum perjalanan dan setiap 2 jam selama 20 menit untuk menjaga kebugaran dan ketahanan stamina selama mengemudi.

Baca Juga: Yang Bisa Dipelajari Dari Kecelakaan di Apotek Senopati ?

  • Cukup minum air

Aktifitas mengemudi dalam mudik membutuhkan waktu duduk yang lama. Untuk menjaga kesehatan ginjal dan kebugaran fisik selama mudik, disarankan minum air putih 8 gelas sehari yang dibagi pada saat berbuka dan sahur.

  • Jangan konsumsi karbohidrat berlebihan

Tips terakhir adalah jangan mengkonsumsi karbohidrat berlebihan. Kebiasaan makan berlebihan akan membuat konsentrasi menurun dan mengantuk sehingga akan membahayakan pengemudi. Jadi hindari makan berlebihan pada saat buka puasa atau sahur jika Anda ingin melanjutkan perjalanan setelahnya.

Demikianlah Tips-tips mudik aman ala safe driving, Selamat menikmati Mudik aman dan Semoga Pembaca Katigaku Selamat sampai Tujuan.

Luki Tantra

Trainer & Asesor Sertifikasi BNSP

Senior Advisor di Tenaga Kerja Kompeten Indonesia (TKKI)

Cross Reference

https://www.liputan6.com/ramadan/read/4928846/catat-ini-aturan-lengkap-mudik-lebaran-2022

https://otomotif.kompas.com/read/2020/06/09/122200715/selama-periode-lebaran-2020-jumlah-kecelakaan-kendaraan-turun-31-persen

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20210520062939-20-644516/kasus-prokes-dan-kecelakaan-masa-lebaran-2021-naik-100-persen

Baca Tulisan

Luki Tantra

Pengamat K3, Instruktur bidang K3 dan softskill / Training for trainer Master Trainer Tersertifikasi BNSP, Asesor Kompetensi BNSP, dan pernah menjabat menjadi Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang K3
Back to top button