8 Tips untuk Lulusan K3 Baru dalam Mencari Pekerjaan
Ratusan hingga ribuan lulusan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dihasilkan setiap tahunnya oleh Perguruan Tinggi Negeri ataupun Perguruan Tinggi Swasta di Seluruh Indonesia. Jumlah ini tentunya menggembirakan karena memang Indonesia masih membutuhkan banyak K3 mengingat tingkat kecelakaan kerja di Indonesia yang masih tinggi.
Namun, di sisi lain, lulusan k3 yang begitu banyak ini harus bersaing satu sama lain untuk mendapatkan lapangan pekerjaan yang sudah diisi oleh para seniornya. Belum lagi dalam dunia K3, mereka tak hanya bersaing dengan lulusan K3 saja tapi juga bersaing dengan lulusan teknik, medik, bahkan sastra untuk mendapatkan pekerjaan di dunia K3.
Berikut adalah tips untuk para lulusan k3 baru (fresh graduate) dalam mencari pekerjaan di dunia K3:
Daftar Isi
01. Menjadi excellence di kehidupan akademik dan sosial
Meraih indeks prestasi yang tinggi ketika kuliah adalah hal yang bagus namun kehidupan kuliah tidaklah seperti kehidupan SMA yang hanya fokus kepada hasil akhir di rapot. Saat kuliah, kita bisa menjadi lebih luar biasa dengan mengikuti berbagai kompetisi, konferensi atau penulisan jurnal untuk menambah wawasan kita. Kita juga dituntut agar bisa bermanfaat kepada lingkungan sekitar dengan berbagai macam kegiatan organisasi.
Prestasi di luar akademik di atas akan menjadikan kita memiliki banyak soft skill yang tidak pernah diajarkan di kehidupan intra akademik. Prestasi-prestasi tersebut juga akan memperkaya Curriculum Vitae kita. Selain itu, tabungan-tabungan kebaikan dalam berbagai macam aktivitas kita di luar akademik juga akan menjadi pembuka jalan kita untuk mencari penghasilan yang baik.
02. Pekerjaan dimulai saat magang bukan saat lulus
Biasanya, mahasiswa akan diminta magang oleh kampus pada saat semester-semester akhir. Beberapa mahasiswa lebih memilih masa magang yang singkat daripada masa magang yang panjang karena ingin cepat kembali ke keluarga atau ingin segera mengerjakan skripsi.
Magang yang singkat memang di satu sisi memiliki keuntungan seperti di atas, namun magang yang singkat juga membuat kita kehilangan banyak kesempatan untuk menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan di bangku kuliah ataupun mendapatkan ilmu baru dari proses magang.
Gambar 1. Ilustrasi Wawancara Kerja
http://www.happyfox.com/blog/most-effective-customer-service-interview-questions/
Selain itu, sebagai fresh graduate, hal yang pasti ditanyak oleh pewawancara kerja adalah “berapa lama dan di mana Anda magang?”. Di saat pertanyaan itu diajukan, jawaban yang diharapkan adalah masa yang lebih lama untuk magang dan perusahaan yang representatif sebagai tempat kita magang.
03. Sertifikasi harus sesuai dengan kompetensi
Sertifikasi bagi fresh graduate di bidang K3 memang menjadi sebuah problem. Hal ini dikarenakan banyak lowongan kerja di K3 yang mempersyaratkan Ahli K3 Umum sementara untuk menjadi Ahli K3 Umum harus memiliki pengalaman 2 tahun sesuai dengan amanah UU 1 1970.
Seharusnya, sertifikasi Ahli K3 Umum ini menjadi kewajiban perusahaan bukan kewajiban profesional K3. Perusahaan idaman untuk menjadi tempat kerja adalah perusahaan yang lebih mementingkan kompetensi daripada sertifikasi. Hal ini penting karena beberapa orang yang memiliki sertifikasi di dunia K3 namun masih kesulitan untuk membedakan Bahaya dan Resiko ataupun membuat Job Safety Analysis.
Jika Anda memutuskan untuk memiliki sertifikasi, pastikan kompetensi yang ada miliki sudah sesuai dengan apa yang menjadi ekspektasi kita, penyelenggara pelatihan ataupun pemberi kerja. Ingatlah bahwa tanggung jawab kita sangat berat untuk memastikan orang lain selamat.
04. Membaca banyak referensi keilmuan
Kadang, salah satu penyakit dari lulusan K3 dari perguruan tinggi adalah rasa sombong dan menganggap ilmu yang dia kuasai sudah cukup untuk membuat tempat kerja selamat. Ini adalah sebuah pendapat yang keliru karena ilmu yang kita dapatkan di bangku kuliah sangatlah sedikit.
Di tempat kerja masih banyak ilmu yang didapatkan. Selain itu, referensi-referensi lain baik itu buku, artikel, jurnal di bidang K3 juga sangat banyak dan mudah diakses di internet, milist atau grup komunitas K3. Kita hanya memerlukan rasa ingin tahu yang tinggi dan kemampuan Bahasa Inggris untuk dapat memahami lebih banyak referensi K3.
Semakin banyak kita membaca referensi di K3, maka kita akan merasa semakin bodoh. Artinya, kita akan merasa bahwa ilmu yang kita dapatkan masih terlalu sedikit dan akan mencari tambahan ilmu yang lain. Ilmu-ilmu ini kelak akan sangat berguna untuk kita menciptakan tempat kerja yang lebih selamat.
05. Melamar ke banyak perusahaan
Saat ini sudah banyak sarana untuk mencari lowongan. Kita bisa mendapatkan lowongan pekerjaan K3 terbaru di milist, jobstreet, linkedin ataupun dengan sarana lain. Sarana-sarana ini memudahkan kita untuk mengirim lamaran sebanyak-banyaknya.
Namun, banyaknya sarana ini kadang tidak disertai dengan kecerdasan kita dalam melamar kerja. Beberapa orang mengirim lamaran kerjanya hanya dengan melampirkan curriculum vitae saja di email tanpa adanya surat pengantar di body email. Beberapa orang lebih parah lagi ada yang hanya mengetik “interested” di Linkedin.
Untuk mengirim lamaran kerja yang baik, kita harus mempersiapkan curriculum vitae yang ringkas dan berkualitas maksimum sebanyak 2 lembar saja. Sebaiknya curriculum vitae disimpan dalam bentuk pdf kemudian dikirim melalui email dengan surat pengantar yang diketik di body email.
06. Menjadi kandidat idaman dalam wawancara kerja
Setelah Anda dipanggil untuk wawancara kerja di tempat yang Anda lamar, datanglah tepat waktu dengan penampilan yang terbaik.
Jangan hanya menyiapkan penampilan, Anda juga harus menyiapkan jawaban-jawaban dari pertanyaan yang mungkin keluar. Anda juga harus mempelajari perusahaan yang mewawancarai Anda karena pastinya pertanyaan-pertanyaan yang diajukan akan dipengaruhi oleh latar belakang perusahaan tersebut.
Selain itu, Anda juga harus menyiapkan bukti-bukti pendukung untuk memperkuat jawaban Anda. Bukti pendukung ini termasuk sertifikat pelatihan, sertifikat prestasi atau bukti Indeks Prestasi Anda.
07. Jangan putus asa ketika belum mendapat kerja
Setelah wawancara kerja, Anda tentunya akan menunggu apakah lamaran Anda diterima atau tidak. Jika diterima, maka itu keputusan Anda apakah akan masuk perusahaan tersebut atau menolak dengan baik dan mencari perusahaan yang lain.
Jika ditolak, maka anggaplah Anda telah menambah pengalaman dalam wawancara kerja yang dapat bermanfaat untuk wawancara kerja Anda selanjutnya. Anda tentunya dapat mencoba untuk melamar kembali di tempat lain dan memang setiap orang berbeda rezekinya. Ada yang bisa langung bekerja di tempat magangnya, ada yang harus melamar hingga ke puluhan atau ratusan perusahaan seperti saya atau bahkan harus melamar di bidang lain karena tidak ada posisi K3 yang bisa didapatkan.
08. Mengapa harus menjadi karyawan?
Menjadi karyawan di perusahaan besar dan terkenal adalah sebuah hal yang luar biasa, namun menciptakan perusahaan sendiri dan membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain adalah sebuah hal yang lebih luar biasa lagi. Maka janganlah Anda berputus asa jika memang lowongan Anda belum diterima.