Aspek TeknisProses Safety management

Tangki yang Berkarat

Pada tahun 2001, sebuah ledakan terjadi pada sebuah tangki yang mengandung asam sulfat (mengandung hidrokarbon) dari proses alkilasi di kilang minyak. 8 pekerja terluka dan 1 orang meninggal dengan tumpahan asam sulfat hingga masuk ke dalam sungai dan menyebabkan pencemaran lingkungan. Kejadian ini muncul karena adanya percikan api yang muncul dari pekerjaan panas (hot work) pekerja kontrak yang memperbaiki atap dari tangki yang menyalakan uap yang mudah terbakar di dalam tangki.

Tangki tersebut memiliki karat yang sangat parah dan kebocoran yang sudah ditemukan pada pemeriksaan tahunan. Semua karat dan kebocoran sudah diperbaiki kecuali 1 titik kebocoran yang ditemukan 1 minggu sebelum kecelakaan.

Pada saat kecelakaan, beberapa titik kebocoran tambahan ditemukan lagi di atap tangki namun belum dilaporkan. Tetapi, seorang operator sudah mengisi “laporan kondisi tidak aman” (unsafe condition report) beberapa minggu sebelum ledakan. Sebuah izin pekerjaan panas juga pernah ditolak karena konsentrasi uap mudah terbakar yang tinggi, namun tidak ada tindakan yang diambil oleh manajemen.

Ilustrasi tangki yang berkarat

Sumber: https://www.banksindustrial.com/blog/api-653-best-practices-for-preventing-bulk-storage-tank-corrosion

Kejadian lain terdapat pada Januari 2016, sebuah kejadian fatality terjadi pada pabrik penyulingan yang berbeda, juga disebabkan oleh tangki yang berkarat. Sebelum shift malam, seorang operator pergi ke tangki untuk mengukur temperatur dan ketinggian level minyak di beberapa tangki yang mengandung minyak panas. Untuk melakukan itu, pekerja harus memanjat untuk sampai ke atap.

Selama beberapa waktu, operator tersebut tidak kembali dan juga tidak membalas kontak via handy talky. Rekan kerjanya kemudian mengecek ke tangki untuk menginvestigasi. Ia kemudian menemukan lubang besar di atap tangki dan tubuh rekan kerjanya sudah ada di dalam tangki. Atap tangki ditemukan sudah memiliki korosi internal sehingga atap tidak kuat untuk menahan beban dari pekerja.

Apakah Anda Tahu?

Karat pada tangki dan peralatan lain memiliki berbagai macam bahaya seperti:

  • Retakan,lubang atau kebocoran pada tangki dapat menjadikan zat kimia toksik atau flammable
  • Karat dapat menyebabkan pelemahan pada tangki, pipa dan peralatan lain sehingga mereka dapat gagal beroperasi dalam kondisi normal
  • Peralatan yang memiliki tingkat korosi yang tinggi dapat menjadi pelemahan struktur. Atap tangki bisa saja tidak mampu untuk menopang beban di atasnya sehingga struktur atap bisa jatuh.

Apa yang dapat dilakukan?

  • Laporkan lubang,tangki dalam tangki atau korosi yang parah kepada management. Jika tidak ada aksi untuk membetulkan masalah tersebut, jangan menyerah, tingkatkan eskalasi dari temuan jika dibutuhkan
  • Jangan pernah berjalan atau memanjat peralatan yang tidak didesain untuk itu terutama pada pada peralatan yang berkarat.
  • Laporkan korosi pada pipa, pipe supports, tangki, peralatan pendukung, tangga, platform kerja, besi struktur gedung dan beberapa peralatan kritikal yang lain.

REFERENSI

Center for Chemical Process Safety. 2017. “Process Safety Beacon May.” AICHE. May 1. Accessed May 31, 2017. https://www.aiche.org/sites/default/files/beacon/201705beaconenglish.pdf.

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

One Comment

Leave a Reply

Back to top button