Aspek OrganisasiAspek PersonalDasar K3

Risiko : Positif atau Negatif? Safe Player atau Risk Taker?

Hitunglah risiko sebelum memutuskan untuk mengambilnya

Setiap aktivitas mengandung risiko untuk berhasil atau gagal. Risiko adalah kombinasi dari kemungkinan dan keparahan dari suatu kejadian. Misalnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Seorang siswa yang belajar dengan baik memiliki peluang untuk lulus lebih besar dibandingkan dengan siswa yang tidak belajar dengan baik.

Akan tetapi, dampak jika tidak lulus bagi masing-masing siswa berbeda. Ada siswa yang dengan enteng menerima ketidak lulusannya. Namun ada siswa yang menangis bahkan sampai mengurung diri di kamarnya. Semakin besar potensi terjadinya suatu kejadian dan semakin besar dampak yang ditimbulkannya, maka kejadian tersebut dinilai mengandung risiko tinggi.

Risiko dapat bersifat positif atau menguntungkan dan bersifat negatif atau merugikan. Dalam kegiatan bisnis, ada risiko memperoleh keuntungan atau bersifat positif dan ada kemungkinan menderita rugi atau bersifat negatif.

risk safe player
Risiko dapat mendatangkan profit (untung) atau (loss)

Dalam aspek K3, risiko biasanya bersifat negatif seperti cedera, kerusakan atau gangguan operasi. Risiko yang bersifat negatif harus dihindarkan atau ditekan seminimal mungkin.

Manajemen Risiko

Manajemen risiko atau Pengelolaan risiko adalah bagian dari tata kelola dan kepemimpinan, serta merupakan dasar pengelolaan organisasi pada semua tingkatan.

Manajemen risiko adalah suatu proses untuk mengelola risiko yang ada dalam setiap kegiatan. Manajemen risiko menyangkut budaya, proses dan struktur dalam mengelola suatu risiko secara efektif dan terencana dalam suatu sistem manajemen yang baik. Manajemen risiko adalah bagian integral dari proses manajemen yang berjalan dalam perusahaan atau lembaga.

Tidak semua orang berani melakukan olah raga terjun payung. Bagi orang awam, terjun payung mungkin suatu olah raga yang mengerikan dan akrab dengan maut. Seorang penerjun payung adalah orang yang berani mengambil risiko. Namun demikian, penerjun payung mengambil risiko dengan perhitungan yang matang berdasarkan keahlian, ilmu dan teknik yang dikuasainya.

Mereka melakukan latihan berat berulang-ulang sampai diyakini telah mampu terjun dengan aman. Karena itu, kecelakaan yang disebabkan karena payung tidak membuka sangat kecil dibanding jumlah penerjunan yang dilakukan setiap tahun.

Hal serupa juga dilakukan oleh para stuntman dalam film aksi yang menggantikan peran berbahaya dari sang aktor. Mereka melakukan kegiatan berbahaya tersebut dengan aman karena mengikuti dan menjalankan teknik yang baik serta memperhitungkan risiko yang dapat terjadi yang disebut calculated risk.

Safe Player. Risk Taker. 100% SAFE. 0% SAFE. CALCULATED RISK.

Calculated Risk merupakan elemen pokok dalam mengelola suatu risiko yang dapat digambarkan seperti di atas. Dalam melakukan sesuatu aktivitas, manusia berada di antara titik aman (seratus persen aman) dan titik bahaya (seratus persen risiko). Jika bekerja atau melakukan kegiatan pada titik aman, kegiatan tersebut akan berjalan dengan selamat, sebaliknya jika berada di titik risiko (seratus persen risiko), dengan seketika terjadi kecelakan atau kejadian lain yang tidak diinginkan.

Ada orang yang cenderung mendekat ke titik aman, atau disebut sebagai safe player. Dia sangat hati-hati, takut mengambil risiko sehingga dalam keadaan tertentu dapat menghambat kegiatan atau keputusan bisnis. Sebaliknya ada seseorang yang cenderung mendekati titik risiko atau disebut risk taker. Mereka berani mengambil risiko, namun kadang-kadang berakhir dengan kegagalan. Mereka sering dicap sebagai nekad, pemberani atau istilah lainnya.

dadu risiko
Ilustrasi risiko seperti dadu

Kedua pilihan tersebut, baik safe player atau risk taker, dari sisi manajemen risiko sama-sama tidak baik. Mereka dapat menghambat kegiatan dan dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.

Prinsip terbaik adalah calculated risk artinya seseorang melakukan sesuatu berdasarkan perhitungan untung rugi, perhitungan dan analisis risiko dan bahaya, perhitungan dampak dan setelah itu baru melakukan tindakan atau mengambil keputusan. Menghitung risiko adalah kata kunci dalam manajemen risiko. Setiap pembalap, stuntman, penerjun payung, pemain di pasar modal, semuanya melakukan perhitungan yang matang dan profesional dengan menerapkan kaidah manajemen risiko.

Sumber:

Ramli, Soehatman. 2018. Manajemen Risiko dalam Perspektif OHS Risk Management Berbasis ISO 31.000. Bekasi: Prosafe Institute.

Baca Tulisan

Andi Balladho Aspat Colle

Master of Occupational Safety & Health and Environmental & Search Engine Optimization Enthusiast
Back to top button