Opini Bulan K3 Nasional 2025 : Sisi Pekerja Gen Z & Dunia Industri
Selamat Pagi, Siang, Sore dan malam, Safetyzen !!
Yup, Bulan K3 nasional lagi. Tapi tahun ini, berdasarkan Berdasarkan Keputusan Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor 316 Tahun 2024 tentang Petunjuk Pelaksanaan Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja Nasional Tahun 2025, keputusan ini ditandatangani oleh Menteri Ketenagakerjaan kita yang baru dilantik, Â Bapak Yassierli.

Tema Bulan K3 Nasional 2025 yang mengangkat “Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3) untuk Meningkatkan Produktivitas” merupakan isu yang sangat relevan dan penting dalam konteks keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di Indonesia.
Saya akan bagi dua bagian artikel ini menyatu dalam sebuah opini Bulan K3 Nasional 2025.
Daftar Isi
Bulan K3 Nasional 2025 Dari sisi Pekerja Gen Z
Manfaat Bulan K3 Nasional untuk para pekerja Gen Z, saya coba sampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, yaitu peringatan Bulan K3 Nasional 2025 dapat meningkatkan K3 kepada Gen Z dari sisi:
1. Kesadaran dan Pengetahuan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Bulan K3 Nasional adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keselamatan dan kesehatan di tempat kerja. Bagi adik-adik dan ponakan Gen Z saya yang baru masuk ke dunia kerja, ini memberikan kesempatan untuk belajar tentang risiko yang mungkin ada di lingkungan kerja mereka. Dengan pengetahuan yang lebih baik tentang K3, pekerja muda dapat menghindari cedera dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih aman.
Ini termasuk resiko langsung dan tidak langsung ya..
Termasuk kebiasaan adik adik GenZ yang menggunakan headset/headphone seharian. Itu bahayanya besar, lho. Paling jauh, bisa terkena penurunan pendengaran (hearing loss) yang termasuk penyakit akibat kerja, lho..
Paling dekat, kalau kalian berkendara ke kantor menggunakan headset, klakson kendaraan bisa tidak terdengar oleh kita. Di tempat kerja? Takutnya bukan hanya omelan boss yang bernada tinggi, forklift mau lewat pun tidak terdengar, hehe..
2. Peningkatan Kesejahteraan Mental dan Fisik
K3 tidak hanya berfokus pada keselamatan fisik, tetapi juga kesehatan mental. Bulan K3 Nasional mendorong perusahaan untuk memperhatikan kesejahteraan karyawan secara keseluruhan. Ini berarti pekerja Gen Z bisa mendapatkan dukungan yang mereka butuhkan, seperti program kesehatan mental dan manajemen stres. Dengan lingkungan kerja yang lebih sehat, mereka bisa lebih produktif dan merasa lebih bahagia di tempat kerja.
Kemarin saja, tempat saya bekerja mendapat sejumlah orderan untuk melakukan seminar/pelatihan bertema Mental Health bagi para pekerja. Mungkin materi mental health ini akan saya bahas di lain tulisan bersama narasumber yang relevan.
3. Peluang untuk Berkontribusi dan Berinovasi
Selama Bulan K3 Nasional, sering kali diadakan kegiatan seperti seminar, pelatihan, dan diskusi. Ini adalah kesempatan bagi Gen Z untuk terlibat, memberikan pendapat, dan bahkan berinovasi dalam hal keselamatan kerja. Dengan berpartisipasi aktif, adik-adik GenZ tidak hanya belajar, tetapi juga dapat mengusulkan ide-ide baru yang bisa membuat tempat kerja lebih aman. Ini juga memberi mereka pengalaman berharga yang bisa meningkatkan karier adik-adik di masa depan.
Gen Z ini sangat pintar, terutama dalam kreatifitas dan inovasi. Dari publikasi Jurnal Universitas Prestya Mulia ini, berdasarkan survei yang dilakukan oleh Harris Poll (2020), sebanyak 63% Gen Z tertarik untuk melakukan beragam hal kreatif setiap harinya.
Dengan memahami tiga poin ini, diharapkan adik-adik Gen Z dapat lebih menghargai pentingnya K3 dan berperan aktif dalam menciptakan lingkungan kerja yang lebih baik, ya.
Baca Artikel Terkait
Lulusan K3 Susah Dapat Kerja? Coba Alternatif ini.
Bulan K3 Nasional 2025 Dari sisi Dunia Usaha dan Dunia Industri
Dari sisi usaha dan industri, menurut saya ada tiga poin utama yang perlu diperhatikan dalam menanggapi tema ini:
1. Peningkatan Kompetensi dan Pelatihan Berkelanjutan
Sumber daya manusia (SDM) merupakan aset terpenting dalam penerapan SMK3. Oleh karena itu, penting untuk melakukan peningkatan kompetensi melalui pelatihan yang berkelanjutan.
Pelatihan harus tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga praktis, agar para pekerja dapat memahami dan menerapkan standar K3 dengan baik di tempat kerja mereka.
Pelatihan ini harus disesuaikan dengan jenis industri dan risiko yang ada, serta melibatkan metode pembelajaran yang interaktif dan berbasis teknologi, seperti simulasi dan e-learning.
Dengan meningkatkan kompetensi SDM, kita tidak hanya mendukung penerapan SMK3 yang efektif, tetapi juga meningkatkan produktivitas kerja melalui pengurangan kecelakaan dan insiden kerja.
Sudah sangat marak instruktur yang bersertifikasi kompetensi. Baik lulusan swasta maupun yang dilatih Kemnaker via ALPK3I dan PJK3. (Belum Tahu Apa itu ALPK3I ? Baca di sini)
Jadi pelatihan yang ada sekarang berbeda dengan 10 tahun lalu. Pelatihan zaman sekarang ini adalah pelatihan berbasis kompetensi dengan peraturan terbaru, yaitu Kepdirjen Binalavotas No 2/771/HK.05/III/2023 Tentang Pedoman Penyusunan Program dan Materi Pelatihan Berbasis Kompetensi.
Dengan Pelatihan berbasis kompetensi ini. pekerja bisa mendapatkan sertifikasi kompetensi (BNSP) dan lisensi dari Kemnaker.
2. Budaya K3 yang Kuat di Tempat Kerja
Penguatan kapasitas SDM tidak hanya terletak pada pelatihan teknis, tetapi juga pada pembentukan budaya K3 yang kuat di tempat kerja. Budaya K3 yang baik akan mendorong setiap individu untuk berpartisipasi aktif dalam penerapan SMK3.
Hal ini perlu didukung oleh manajemen puncak yang memberikan contoh dan komitmen nyata terhadap keselamatan kerja. Selain itu, perlu adanya komunikasi yang efektif mengenai pentingnya K3, serta melibatkan seluruh karyawan dalam pengambilan keputusan terkait K3.
Dengan membangun budaya K3 yang positif, setiap individu akan merasa memiliki tanggung jawab terhadap keselamatan diri dan rekan kerja, yang pada gilirannya akan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan di tempat kerja.
Tentang budaya K3 Ini, ada beberapa artikel di katigaku yang relevan, salah satunya di sini
3. Integrasi Sistem Manajemen K3 dengan Proses Bisnis
SMK3 adalah singkatan dari Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. SMK3 merupakan bagian dari sistem manajemen perusahaan yang bertujuan untuk mengendalikan risiko terkait kegiatan kerja. Kewajiban SMK3 ada dalam PP NO. 50 Tahun 2012.
Agar SMK3 dapat diterapkan secara efektif, perlu adanya integrasi yang harmonis antara sistem manajemen K3 dengan proses bisnis yang ada. Hal ini berarti bahwa K3 harus menjadi bagian dari strategi bisnis dan operasional perusahaan.
Perusahaan perlu mengembangkan sistem yang memungkinkan pemantauan dan evaluasi kinerja K3 secara teratur, serta memberikan umpan balik yang konstruktif untuk perbaikan berkelanjutan. Dengan cara ini, K3 tidak hanya dipandang sebagai kewajiban, tetapi juga sebagai faktor pendukung utama dalam mencapai produktivitas yang lebih tinggi.
Selain itu, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pengelolaan K3 dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam penerapan SMK3.
Setelah memiliki sertifikat SMK3, maka perusahaan tersebut mematihi peraturan. Bagi pekerja pekerja, ini lebih m,enjamin kalau tempat kerjanya adalah tempat kerja yang aman dan selamat serta sehat.
Memang saya pribadi melihat kawan-kawan instruktur dan PJK3 akan sedikit lebih sibuk untuk membantu perusahaan, plus melakukan audit dan sertifikasinya, tetapi ini demi Keselamatan dan Kesehatan Kerja secara umum di Indonesia.
Penutup
Dengan fokus pada 3 hal tersebut: Peningkatan kompetensi, pembentukan budaya K3 yang kuat, dan integrasi SMK3 ke dalam proses bisnis, perusahaan dapat memperkuat kapasitas SDM dalam mendukung penerapan SMK3. Hal ini bukan hanya akan meningkatkan keselamatan dan kesehatan kerja, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan produktivitas dan kinerja perusahaan secara keseluruhan. Mari bersama-sama menjadikan K3 sebagai prioritas dalam setiap aspek kegiatan bisnis kita.
Demikian dari saya, bagaimana, apakah safetyzen pembaca Katigaku punya masukan atau ide lain? silahkan komen di bawah ya? Katigaku ini web yang hebat, lho.. pembacanya termasuk rekan-rekan Kemnaker dan para pemangku kepentingan dunia usaha dan dunia industri. Mana tahu ide kamu ada yang diapresiasi oleh mereka ?
Tips dari saya: kalau komen, arahkan link ke Akun Linkedin kamu. Mana tahu kamu beruntung, kan ? hehehe..
Luki Tantra,
Senior Advisor, PT. Tenaga Kerja Kompeten Indonesia
Pengamat dan trainer bidang K3, Master Trainer Tersertifikasi BNSP, Asesor Kompetensi BNSP, dan pernah menjabat menjadi Ketua Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bidang K3.
Source
https://journal.prasetiyamulya.ac.id/journal/index.php/FM/article/download/596/393