Proses Safety management

Bahaya Pengencangan Baut Berlebihan

Sebuah insiden terjadi di ketinggian 70-kaki (21m) ketika seorang kontraktor pipefitter, menggunakan torsi yang berlebihan untuk mengencangkan baut pada flens di sebuah alat penukar panas keluaran dari pipa yang berisi gas hydrogen chloride (HCl), menyebabkan pipa retak dan terlepasnya gas HCl yang beracun.

Tujuh pekerja dari dua perusahaan kontraktor ada di lokasi kejadian. Guna menyelamatkan diri dari terlepasnya gas HCl, tiga pekerja insulator menuruni pipa di sisi struktur, ketiganya jatuh ke tanah. Satu pekerja terluka parah, dan dua lainnya mengalami cidera serius.

Perusahaan menjelaskan pekerjaan kepada foreman pipefitting. Mereka menyediakan panduan dari pembuat peralatan yang berisi spesifikasi torsi sebesar 40 ft-lbs untuk baut di pipa PTFE (gambar 1).

Panduan tidak menjelaskan spesifikasi torsi untuk bagian baut yang menghubungkan PTFE dengan graphite vapor nozzle keluaran dari alat penukar panas.

Spesifikasi torsi di bagian itu justru ada di gambar alat penukar panas yakni sebesar 15 ft-lb, yang telah
diberikan oleh perusahaan ke kontraktor. Namun, pipefitter tidak diberikan gambar tersebut ketika bekerja.

Foreman bersama pipefitters menuju alat penukar panas dan menjelaskan secara verbal mengenai tugas dan lokasi koneksi pipa yang perlu dikencangkan. Pipefitter kembali ke lantai bawah untuk menyiapakan pekerjaan dan foreman meninggalkan area kerja.

Perbedaan spesifikasi nilai torsi tidak disampaikan dengan jelas dan mengakibatkan pengencangan dengan torsi berlebihan ketika peralatan sedang beroperasi, sehingga peralatan menjadi retak dan HCl terlepas.

ilustrasi torsi

Komunikasi adalah kunci

  • Mengurangi potensi kesalahan ketika bekerja dapat melalui prosedur yang baik, pelatihan, dan jika diperlukan, kunjungan ke area kerja untuk mengkonfirmasi hal detail sebelum pekerjaan dimulai.
  • Menjelaskan situasi kepada pekerja akan membuat mereka memahami tugas, menanyakan yang belum jelas, dan mendapatkan jawabannya sebelum memulai bekerja.
  • Instruksi tertulis dapat menjadi dokumen yang bisa dibawa ke lokasi kerja.
  • Komunikasi verbal adalah yang paling mudah dan paling cepat dilakukan, tapi rentan terjadi salah paham.
  • Kata-kata unik yang digunakan oleh sebuah kelompok disebut dengan “jargon” yang mungkin memiliki arti yang berbeda untuk orang di luar kelompoknya, termasuk kontraktor.

Yang harus kita lakukan

  • Tuliskan informasi dengan jelas di logbook atau lainnya, gunakan deskripsi atau nomor peralatan, hindari singkatan atau jargon.
  • Tekankan isu dan tugas kritikal, seperti lokasi pipa dengan spesifikasi yang berbeda atau koneksi berupa selang kepada para pekerja di lapangan.
  • Keluarkan izin kerja kepada kontraktor sesuai dengan lokasinya. Waktu tambahan untuk mengkaji ulang pekerjaan bersama-sama dapat menghindari insiden dan menghemat waktu secara keseluruhan.
  • Ulangi pesan yang disampaikan lewat radio komunikasi untuk mengkonfirmasi pesan yang disampaikan.
  • Tanyakan pada sesesorang apabila anda merasa ragu, lebih baik terlambat sedikit daripada mengalami insiden serius.

Sumber :

PowerPoint Presentation

Baca Tulisan

Agung Supriyadi

HSSE Corporate Manager. Dosen K3. 100 Tokoh K3 Nasional versi World Safety Organization. Selalu senang untuk berdiskusi terkait dengan K3

Leave a Reply

Back to top button