Faktor Manusia: Konsep untuk Memanusiakan Manusia dalam Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Faktor manusia (Human Factor) merupakan salah satu aspek terpenting dalam menciptakan kesehatan dan keselamatan di tempat kerja. Dalam dunia kesehatan, kita banyak menemukan orang yang tetap merokok meskipun dia tahu banyak bahaya yang ada dalam rokok. Dalam dunia keselamatan kerja, Center for Chemical Process Safety (CCPS) menyatakan bahwa kesalahan manusia (human error), sebagai musuh utama dalam Faktor Manusia, adalah penyebab terbesar dalam hilangnya nyawa, luka personel dan kerusakan properti dalam dunia industri proses kimia.
Menurut WHO, faktor manusia adalah sebuah ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia, alat dan perlengkapan yang mereka gunakan dalam tempat kerja, serta lingkungan di mana mereka bekerja. Sedangkan menurut International Association of Oil and Gas Producers (OGP), faktor manusia adalah term yang digunakan untuk menjelaskan interaksi antara individu dengan individu lainnya, fasilitas dan peralatan, dan juga dengan sistem manajemen.
Faktor manusia berkembang dengan munculnya stagnansi pada tingkat kecelakaan serta kerugian yang muncul akibat kecelakaan. Problem tersebut menjadikan peningkatan keselamatan kerja ke depannya dianggap tidak mungkin lagi.
Gambar 1. Ilustrasi Human Factors
Namun ironisnya, kecelakaan kerja katastropik pada perusahaan dengan catatan keselamatan kerja yang baik masih juga muncul. Para ahli kemudian berkumpul di Amerika Serikat dan di Eropa untuk mengawali era baru dalam mencegah kecelakaan melalui mempelajari Faktor manusia .
Terdapat banyak teori yang mempelajar faktor manusia baik itu dalam kesehatan ataupun keselamatan kerja. Berikut adalah 8 teori pilihan dalam mempelajari faktor manusia di kesehatan dan keselamatan kerja.
- Kesehatan Kerja
Dalam kesehatan kerja, konsep-konsep faktor manusia digunakan untuk mempelajari faktor pembentuk perilaku manusia yang dapat dikembangkan menjadi intervensi guna menjadikan perilaku manusia lebih sehat. Beberapa konsep dalam faktor manusia yang masuk dalam kesehatan kerja adalah:
- Health Belief Model
Health belief model awalnya digunakan untuk menjelaskan rendahnya partisipasi dalam sebuah program pencegahan dan pendeteksian penyakit.Teori ini menyatakan bahwa perilaku individu dipengaruhi oleh persepsi individu tentang kerentanan penyakit, persepsi individu tentang keuntungan yang diperoleh, persepsi tentang halangan serta persepsi individu tentang keahlian seseoarang dalam bidang yang digelutinya.
- Theory Reasoned Action
Theory Reasoned Action menjelaskan bahwa terdapat perbedaan sikap terhadap sebuah objek dan sikap menghargai melalui perilaku terhadap objek lain. Ia menambahkan bahwa sangat penting untuk mengetahui sikap, norma, kontrol persepsi, dan niat untuk memunculkan sebuah perilaku.
Gambar 3. Theory Reasoned Action
- Social Cognitive Theory
Konsep kunci dalam SCT dapat dikelompokkan menjadi 5 kategori yaitu determinan psikologi perilaku, pembelajaran observasional, determinan lingkungan perilaku, pengendalian diri dan keterkaitan moral. SCT juga membahas konsep resiprokal dimana faktor internal psikologi, faktor eksternal yang dapat diobservasi serta lingkungan.
- Transtheoritical Theory
Transtheoritical Model muncul dalam analisis berbagai macam teori psikoterapi oleh Prochaska pada tahun 1984. Dalam model ini, sebuah perubahan dijelaskan dalam 6 tahap, yaitu prekontemplasi, kontemplasi, persiapan, aksi, penjagaan (Mainitenance) dan terminasi. Setiap tahap merupakan sebuah tingkatan berjenjang dan mendapatkan ancaman untuk turun tingkat yang biasa disebut “relaps”.
- Keselamatan Kerja
Pada bidang keselamatan kerja, Faktor Manusia difokuskan untuk melihat manusia dalam berbagai macam sudut pandang dengan tujuan utama guna mencegah kesalahan (error) pada manusia yang dapat menciptakan kecelakaan. Beberapa pembahasan faktor manusia dalam bidang keselamatan kerja dapat dijumpai dalam beberapa teori antara lain:
- Domino Theory
Domino theory menganalogikan penyebab-penyebab kecelakaan sebagai kartu domino yang dimulai dari lingkungan sosial dan kondisi asal, kesalahan manusia, perilaku tidak aman, kecelakaan kemudian luka. Cidera bisa dicegah jika salah satu kartu domino diambil sehingga faktor penyebab kecelakaan menjadi tidak efektif.
- SHELL Model
SHELL dikembangkan di dunia aviasi guna memahami interaksi antara lingkungan dan sistem pada aviasi dengan komponen manusia di dalamnya. Inti dalam SHELL model ini tercermin pada kepanjangan nama “SHELL” sendiri. SHELL model mempelajari interaksi antara Liveware yang merupakan manusia dengan Software seperti prosedur, Hardware seperti mesin dan hal fisik lain, Environment seperti udara atau pencahayaan, dan Liveware yang merupakan rekan kerja atau manusia yang lain.
- Human Error Theory
Teori Human Error dikembangkan oleh Profesor James Reason, seorang professor dalam bidang psikologi, pada tahun 1990. Reason, dalam teorinya, mengatakan bahwa sebuah tindakan haruslah melewati 3 tahap kognitif yaitu perencanaan, penyimpanan dalam memori dan juga eksekusi dalam bentuk tindakan.
- Swiss Cheese
Teori swiss cheese menggambarkan kecelakaan sebagai sebuah kegagalan dari lapisan-lapisan pertahanan untuk menghalangi munculnya kecelakaan. Lapisan yang gagal ini dianalogikan memiliki lubang-lubang seperti bentuk keju swiss.
Referensi
American Institute of Chemical Engineers. (1994). Guidelines for Preventing Human Error in Process Safety. New York: Center for Chemical Process Safety.
Glanz, K., Rimer, B. K., & Viswanath, K. (2008). Health Behavior and Health Education:Theory, Research and Practice. San Francisco: Jossey-Bass.
Health and Safety Professionals Alliance. (2012). Model of Causation: Safety. Tullamarine: Safety Institue of Australia.